25 • MAAF, SENGAJA •

2.9K 333 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




♛♛♛




Proses pemulihan Alena berlangsung selama beberapa minggu, sehingga mau tak mau pernikahan mereka pun diundur dengan alasan kesehatan Alena juga kasus yang Theo tujukan pada tetua Binata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Proses pemulihan Alena berlangsung selama beberapa minggu, sehingga mau tak mau pernikahan mereka pun diundur dengan alasan kesehatan Alena juga kasus yang Theo tujukan pada tetua Binata.

Pihak berwajib telah mengantungi beberapa bukti yang ada pada tubuh Alena dengan hasil visum yang medis lakukan pada Alena, dan kasus persidangan pertama akan dilakukan minggu depan.

Alena sendiri sudah keluar dari rumah sakit dua hari yang lalu dan kini dia berada di penthouse milik Theo karena lelaki itu yang tak mengizinkannya kembali pulang kediaman Binata, selama dia dirumah sakit hingga sekarang keluarga inti Alena hanya menjenguknya satu hari, itupun mereka datang hanya dengan tujuan memaksa Alena untuk mencabut tuntutannya pada tetua Binata. Tentu saja Theo geram dan sebab itu, Theo sampai memberikan sepuluh pengawal untuk menjaga Alena karena dia tahu keluarga Binata tak akan diam.

Kini Alena tengah duduk santai dengan layar yang menampilkan sebuah infotainment, kondisi punggungnya sudah berangsur-angsur baik bahkan kini Alena sudah tak merasakan rasa perihnya lagi tapi menurut dokter yang telah merawatnya masih terdapat bekas cambuk dipunggungnya.

Sehingga setiap malam Alena harus rutin mengoles salep khusus untuk menghilangkan bekas lukanya, tentu dengan bantuan pelayan yang dibayar Theo.

Mata Alena masih tertuju pada televisi didepannya namun berbeda dengan fikirannya, keluarganya itu bisa dibilang keluarga keraton yang paling terkenal di Indonesia tapi anehnya tak ada satupun berita yang menayangkan penangkapan Abi kakeknya bahkan saat Alena mencari info terakhir keluarganya di Internet saja hanya terdapat berita tentang tunangannya saja.

Alena lupa! Mulut, mata, telinga dan tangan seseorang bisa dibeli dengan uang.

Bukan dipotong untuk dijual tetapi mereka pasti memberi uang pada semua pihak untuk menutupi aib keluarganya, sehingga tak ada yang mengetahui kasus besar seperti ini bahkan Alena yakin bahwa seluruh warga Solo sudah mendapat isi dompet  secara percuma agar mereka tak membuka mulut.

YES, I WILL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang