15 • MALAM PANAS •

5.7K 376 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


♛♛♛




Author POV

Disebuah hotel berbintang, seorang pria blasteran yang tubuh atletisnya dibaluti batik khas Indonesia tengah berjalan dengan mata yang mengedar keseluruh ruangan seperti mencari keberadaan seseorang. Iya, dia memang sedang mencari seseorang, seseorang dicintainya yang tadi pergi entah kemana.

Hingga keberadaan seorang karyawan hotel yang tengah membawa alat kebersihan membuat pria bule yang ternyata adalah Theo itu langsung bertanya, karyawan itu menunjukkan sebuah tangga menuju lantai satu yang tak jauh dari mereka.

Setelah mengucapkan terima kasih, Theo pun langsung pergi kearah tangga menuju lokasi yang karyawan tunjukkan. Setibanya disana, Theo menghela nafas lega melihat punggung seorang wanita yang dia cari ada disana tengah duduk dibangku dengan punggung bergetar.

Theo berjalan mendekat, hingga dia menduduki bangku dimana wanita itu duduk dengan arah yang berlawanan. Theo menatap punggung bergetar itu sendu, wanita itu belum menyadari keberadaannya.

Tanpa kata, tangannya terulir dan memeluk tubuh mungil itu menyandarkan kepala wanita yang malam ini sah menjadi tunangannya ke bahunya.

"Ssshhh.. Menangislah, keluarkan semuanya Queen. " bisiknya saat menerima perlawanan dari wanita itu.

Mendengar suara berat khas itu pun membuat wanita yang dipanggil dengan Queen itupun langsung menangis mencengkeram tangan kiri Theo yang terulur didepannya, menyembunyikan wajahnya pada bahu kekar Theo.

Theo hanya bisa mengelus punggung rapuh itu dengan tangan kirinya, hatinya juga sakit melihat pemilik hatinya menangis. Rasanya ingin sekali menggantikan posisi nya agar dia saja yang merasakannya tapi apa daya, dia hanyalah makhluk Tuhan yang tak sempurna.

"Aku hanya diam saat mereka memaksaku pulang. " isakkan itu terhenti bergantian dengan lirihan yang masuk kedalam telinganya.

"Aku terima saat mereka menghina semua yang kulakukan. "

"Aku pasrah saat aku menjadi boneka mereka. "

"Tapi kenapa mereka merenggut semua kebahagiaanku hiks..." isakkan itu kembali terdengar.

"Aku berada diposisi itu dengan susah payah, dengan semua tenaga juga otakku. Tapi dengan mudahnya mereka merenggutnya, aku tahu posisi ku disana tidak sebanding dengan mas Alde yang menjadi CEO diperusahaan opa. "

"Tapi apakah mereka tak berfikir bahwa aku berada disana tanpa campur tangan nama mereka, dimana aku menjadi seorang manusia biasa yang berjuang untuk mendapatkan posisi yang dapat menopang hidupku yang sebatang kara. "

"Tapi me- mereka hiks... Mereka hiks.. Huuu... " Theo memutar tubuhnya hingga mereka saling berhadapan dan memeluk Queen nya yang kembali terisak dengan erat.

YES, I WILL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang