♕♕♕
Kali ini Alena dibuat jengkel dengan sifat Theo yang seenaknya, dimulai dari ciuman yang diberikan Theo untuk kedua kalinya lalu sekarang Alena dibuat kesal dengan tingkahnya yang sedari tadi tak henti mengecup pipinya membuat mereka menjadi pusat perhatian mall.
Mereka tengah berjalan menyusuri mall, namun kening Alena mengernyit kala mereka melewati tempat bioskop yang ada didalam mall.
"Kau mengira aku akan membawamu ketempat itu? " Alena kembali mendengus melihat ekspresi Theo yang sangat menjengkelkan.
"Kita bisa saja kesana dan menonton sebuah film, tapi aku tak bisa menahan tanganku yang tak bisa diam ditempat yang gelap bersamamu. " bisik Theo membuat Alena mengernyit memikirkan apa maksud ucapan Theo, hingga matanya langsung membulat dan memukul bahu Theo berulang kali.
"Bedebah mesum sialan, mati saja kau jerk! " umpat Alena tanpa menghentikan pukulannya pada Theo yang saat ini tengah tertawa lepas, tentu tawa itu membuat para pengunjung perempuan langsung berhenti dan menatap Theo dengan mulut yang terbuka, oke itu lebay.
"Haha.. Sudah.. Sudah.. Aku hanya bercanda haha... " gelak Theo menahan tangan Alena dan kembali tertawa kala melihat wajah Alena yang memerah.
"I hate you. " ucap Alena dan berjalan meninggalkan Theo.
Theo menghentikan tawanya dan menyusul Alena yang tengah merajuk kesal, kembali dia melingkarkan tangannya pada pinggang Alena.
"Kenapa kita kesini? " tanya Alena saat Theo membawanya kesalah satu toko ponsel.
"Karena aku lapar. " balas Theo acuh.
"Kamu harus sadar, wajahmu tak cocok untuk jadi pelawak. "
Theo mengendikkan bahunya dan mendekati salah satu pelayan toko lelaki, Alena hanya diam tak ikut campur dalam pembicaraan keduanya.
"Apa warna kesukaanmu? " tanya Theo.
"Hijau. "
"Tidak ada ponsel yang memiliki warna hijau, jika case ada. "
"Aku juga tahu. " ucap Alena.
"Lalu kenapa kau jawab hijau? " protes Theo.
"Kamu bilang warna kesukaanku, jadi aku jawab hijau. Kamu tidak bilang warna ponsel yang aku suka. " bantah Alena.
"Yasudah, warna ponsel apa yang kau suka? " tanya Theo lagi.
"Silver. " jawab Alena.
Pelayan yang sedari tadi diam melihat interaksi pasangan pembeli didepannya hanya bisa menahan tawanya, hingga dia pun menyodorkan ponsel yang Alena mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, I WILL [END]
Romance~ sequel of FATE ~ Hal yang paling disesali oleh Alena adalah mengatakan tiga kata laknat yang mengubah kehidupannya, hidupnya yang sudah kacau semakin hancur saat kehadiran seseorang yang katanya sudah mengenalnya lama. "Will you merry me? " "Yes...