15. Cemburu II

3.6K 506 128
                                    

Jefri benar benar kesal.

Pasalnya Johan yang baru pulang dari belanja ternyata bukan hanya membawa belanjaan tapi juga seseorang ke apartemen mereka.

Eh? Kok mereka? Kan ini punyanya Johan, dia mah cuman numpang aja disini. Menggembungkan pipinya tanpa sadar, Jefri mengaduk ngaduk sirup yang ia buatkan untuk tamu tersebut dengan sebal. Matanya tak kunjung teralih dari dua sejoli yang sedang bercanda di sofa. Lihat Johan bahkan tidak sama sekali melihat ke arahnya.

Bibir bawahnya maju, Jefri menghela nafas panjang. Buat apa juga dia kesal, kan itu teman Johan lagipula kenapa pula dia kesal kan Johan bukan pacarnya. Dengan menghela nafas panjang, Jefri meletakkan dua gelas berisi sirup tersebut di nampan lalu membawanya ke ruang tamu.

Melihat kedatangan Jefri, tamu yang sempat dipanggil Tommy oleh Johan itu tersenyum lebar. Memperhatikan dengan lamat lamat bagaimana Jefri meletakkan hati hati gelas di meja sebelum tersenyum ke arahnya. Lesung pipit terpampang manis dengan kedua mata melengkung menyipit membentuk bulan sabit. Hingga Jefri melenggang pergi pun kedua matanya masih terfokus pada pria manis itu. Ocehan Johan yang masih mengudara bahkan tidak ia abaikan.

"Dan lu tau Tom, si Mukidi tuh suka banget dulu bikin-

"Cuy, ini siapa manis banget. Pembantu lu?"

Jefri mendelik mendengar pertanyaan tersebut, bersembunyi di balik dinding, ia berusaha menguping pembicaraan keduanya.

"Kaga lah, dia temen gue."

Temen.

Temen.

Temen.

Temen.

Jawaban Johan merasuk memenuhi relung pikirannya. Baki yang ia peluk erat di dadanya hampir jatuh saat pegangannya melemas. Biasanya Johan pasti menjawab kalau dia ini pacarnya. Pada mamanya, pada kakaknya, pada Dika, pada Lukes, pada Doni. Tapi kenapa dia menjawab seperti itu pada Tommy. Banyak sekali pikiran negatif yang memenuhi kepala mungil Jefri.

Namun hati kecilnya menginterupsi dengan sebuah kebenaran. Memang benar apa yang dikatakan Johan. Mereka ini hanya teman, teman satu apartemen. Mereka memang bukan kekasih seperti yang sering mereka peragakan di depan orang lain. Semua sentuhan itu, semua perlakuan lembut dan penuh afeksi Johan. Apakah hanya dorongan dia yang mengambil timbal balik dari yang Jefri minta darinya?

Sementara itu, Tommy menatap menelisik Johan yang tampak tersenyum dengan kikuk setelah menjawab pertanyaannya.

.

.

Tommy Hardian (28 tahun)Sobat kental Johan selain Yudha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tommy Hardian (28 tahun)
Sobat kental Johan selain Yudha. Orangnya asyik, ceplas ceplos namun baik hati. Udah nikah dengan neng Lilis.

.

.

"Bau lu kayak bau ikan pindang, gue tau lu boong Han. Ga mungkin lu tinggal serumah sama "temen". Apalagi sejak masih orok, lu ga pernah mau deket sama orang. Jelasin ke gue sekarang."

Larung Asmara 🌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang