4-4 [Boneka Kenangan Otomatis dan Sarjana]

63 12 0
                                    

Memang, dunia yang ia tempati berbeda dari mereka. Bahkan bila mereka berdua sesama manusia, bahkan bila mereka menggunakan Bahasa yang sama, hal itu takkan mengubah fakta tersebut. Bahkan bila mereka berbicara dalam Bahasa yang sama, kebenaran itu tetap tidak berubah. Seolah-olah mereka saling berhadapan satu sama lain dari pantai seberang – kata-kata mereka tidak akan menyatu. Itulah realitas yang tidak menguntungkan, tapi ada banyak yang tidak menyadari bagian yang menyedihkan dari dunianya itu.

Seseorang yang melihat hal itu bertanya dengan nada rendah tentang apa yang telah terjadi dan berbisik tentang Violet.

"Ada apa dengannya? Berbicara besar hanya karena dia cantik memangnya dia siapa?"

"Sepertinya dia yatim piatu.."

Bergosip tanpa rasa bersalah. Orang-orang mulai mengobrol cukup keras dan hanya mereka yang telinganya rusak tidak akan mendengarnya. Meski begitu, Violet duduk dengan sikap sopan dan terus menunggu Leon. Dia menunggunya kembali, tidak lebih.

Bagi Leon, sosoknya tak tertahankan karena suatu alasan. Sosoknya sangat bermatabat. Saat pertama kali bertemu dengannya, juga sama, ia berpikir bahwa dia memiliki kecantikan yang bermatabat. Tanpa diragukan lagi, dia lebih memukau dibanding wanita manapun yang pernah dia temui. Kemuliaan dari kecakapannya patut dipuji. Namun, dia telah menunjukkan pesona baru lainnya.

--Sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang lebih bersih dan tak tergantikan. Sesuatu yang....

Dia tampak seperti orang yang mempesona sekarang. Itu membuat dadanya sakit.

Leon menggigit lidahnya lagi dan berjalan pelan, dan mendekati Violet.

"Tuan." Violet mengangkat wajahnya.

Bersamaan dengan itu, Leon memegangi lengan Violet dan membuatnya berdiri. Mereka melewati koridor perpustakaan dengan cepat. Langkah mereka bergetar di lantai.

"Tuan, apa anda menemukan yang anda cari?"

"Ada di sini."

"Itu bagus."

"Tidak..!"

"Apa maksudmu?"

"Ini tidak bagus!"

--Bukan salahku kalau orang mulai berpikir buruk tentangmu.

Bahasan mereka tidak berlanjut setelahnya.

"Benarkah? Ngomong-ngomong, apakah perpustakaan ini punya buku dari jurusan selain manuskrip?"

"Hah? Tentu saja ada banyak sekali buku tentang rasi bintang. Apa ada yang ingin kau baca?"

"Iya. Bagi seseorang yang sering berpergian, sangat berguna untuk mengumpulkan pengetahuan." Violet bertindak seolah-olah gangguan sebelumnya tidak sedikitpun mempengaruhinya.

Apa yang menarik perhatian Violet adalah setumpuk buku di dekatnya. Bahkan kehangatan tangan Leon tidak mempengaruhinya. Meskipun Leon ingin pergi secepatnya, dia berhenti seketika.

"Kalau begitu mulailah memilih sekarang juga. Kau butuh buku kartu untuk meminjam buku. Akan sulit bila kau yang meminjamnya, jadi ayo bertindak seolah-olah aku yang meminjamnya."

"Tapi kita di tengah jam kerja.."

Leon sekali lagi merasa tidak enak karena menahan Violet. "Kita hanya meminjam beberapa buku, bukan? Selain itu, aku sudah membuatmu menunggu, anggap saja ini ganti rugi. Kau itu cukup aneh dalam berbagai hal. Meskipun kau selalu mengatakn apapun yang kau inginkan."

"Maafkan saya."

"Aku tidak marah, jadi tak perlu minta maaf."

"Kau tidak marah?"

Violet Evergarden - Kana Akatsuki [Light Novel] Vol. 1 ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang