KENNETH ALTERIO WALLACE, sosok pemimpin yang tampan, mapan dan sangat bertanggung jawab atas pekerjaannya, itulah yang mencerminkan sosok Kenneth yang diidamkan para wanita muda sampai yang sudah berusia.
Hidup Kenneth sama seperti lambang zodiaknya...
Ancaman Leonard mampu membuat Alexi bungkam. Apakah Leonard dengan kekuasaannya yang nyata harus Alexi lawan dengan kekuasaannya yang semu?
Aku bukan siapa-siapa.
"Aku akan tetap memihak Kenneth," tegas Alexi dengan kilat mata penuh emosi tertahan.
"Kalau begitu kalian harus hancur bersama, kau pasti tau, media akan berpihak padaku," ancam Leonard lagi-lagi.
Sialan, si tampan ini bukan hanya mampu menaklukkan hati wanita, tapi juga pikiran wanita. Alexi menyesal sudah menganggap Leonard benar-benar ada.
Didalam hati Leonard yang selalu diisi oleh Kenneth, Kenneth dan Kenneth merasa lega karena berhasil membuat Alexi bimbang, ia akan tetap memiliki budak walaupun hubungannya telah berakhir.
Apa yang wanita bodoh ini miliki? Bahkan wanita sepertinya tidak lebih daripada pelayan di mansion.
Leonard terus mencaci Alexi dengan banyak hal, entah merasa cemburu atau dikhianati. Bagaimanapun, Leonard masih ingat kejadian 5 tahun, ketika dirinya dan Kenneth bertengkar karena Carnola.
"Apa kau mencintaiku?" tanya Alexi tanpa menoleh pada Leonard.
"Apa kau bodoh? Tentu saja ti-"
"Aku mencintai Kenneth," potong Alexi membuat Leonard menoleh.
Rahang Leonard mengeras diikuti suara napasnya yang memburu, terlihat kilat amarah dimatanya yang berwarna biru terang, nyaris seperti ombak yang siap menerjang kapanpun layaknya bencana.
"Jangan memancing emosiku," geram Leonard.
"Aku akan terang-terangan saja, aku memilih Kenneth yang buruk rupa dan image daripada kau yang seperti buah Nangka, rupawan diluar tapi busuk didalam," jelas Alexi kesal.
Alexi bergerak membuka pintu tapi, tapi sebuah tarikan membuatnya berbalik.
Sesuatu kenyal yang bau asapnya sangat Alexi benci nyaris menempel dibibirnya yang hanya berjarak beberapa sentimeter saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Menjauhlah sebelum aku membuat perhitungan," ancam Alexi berusaha mendorong Leonard yang baginya seperti lepas kontrol.
Sekarang Alexi mengerti, duduk berdua dialam mobil dalam keadaan sepi dan diselimuti amarah sangat rugi bagi kaum hawa.
Leonard mendekati telinga Alexi, lalu dengan suara beratnya Leonard bebisik dua kata yang membuat Alexi tau, Leonard pasti tertarik padanya.
