INEFFABLE | Chapter 18 - Keahlian

856 88 64
                                    

Kenneth Private Mansion. Manhattan, New York City, USA | 23.00 PM

Alexi menatap kagum pada deretan dress indah yang terus masuk ke dalam ruang ganti tanpa henti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alexi menatap kagum pada deretan dress indah yang terus masuk ke dalam ruang ganti tanpa henti.

Kenneth yang duduk di sofa menunggu Alexi mengambil salah satu dari dress itu, Adrian yang berdiri disebelahnya hanya memberi aba-aba pada bodyguard untuk melepas kain yang menutupi mata para stylist.

"Bantu Asisten Mr. Wallace," ucap Adrian dan mereka langsung mengerti.

Alexi melangkah mendekati jajaran pakaian modis itu dengan perasaan bimbang, Aledi ingin memakai semua. Namun, setelah berputar dan menyentuh semu dress selama 10 menit, Alexi masih beluk menentukan pilihannya.

Kenneth yang tidak sabar bergerak mendekati salah satu dress hitam elegan dengan warna gold, hitam dan putih yang menambah kesan anggun dan berkelas.

"Pakai ini," suruh Kenneth.

Alexi merasa ragu. "Kenapa?"

"Apanya?" tanya Kenneth.

"Kenapa harus warna gelap? Bukankah Tuan hanya—"

"Hitam ini artinya aku sudah bersiap apabila ada yang meninggal, emas ini artinya aku kaya dan putih ini artinya aku bahagia," potong Kenneth dengan penjelasan gilanya.

Inilah bahayanya Kenneth, jika mulutnya sudah tidak terkontrol, tidak peduli dimanapun dirinya berada, Kenneth aakn berkata dengan sejujur-jujurnya. Terlalu jujur sampai membuat Adrian dan Helio makan emosi.

"Maaf Tuan, saya tidak menyukai gaun itu."

Kenneth yang merasa egonya tergores langsung menyodorkan dress itu pada seorang wanita yang berdiri disebelahnya, tanpa mengucapkan satu katapun, ia melangkah keluar dari ruang gantinya yang sangat luas.

"Apa ada yang bahunya—"

"Jangan pakai yang terbuka," teriak Kenneth dari luar.

Adrian yang masih disebelah Alexi hanya menghela napas sambil mengelengkan kepalanya.

"Waktumu 20 menit, kita harus cepat."

Alexi mengangguk.

***

Allen Home. New York city, USA | 03.00 AM

Rasya menunyah pizzanya dengan kasar lalu kembali mengigit pizza tersebut hingga habis tak tersisa, membuat rekan yang duduk dihadapannya menatap miris.

Alexi Bennedicta Wijaya: Aku akan pergi ke Washington bersama Kenneth dan bodyguardnya. Jadi kau tidak perlu menjemputku.

Tangan Rasya meraih Ice Americano  lalu meminumnya sampai habis. Dirinya sudah terlalu sabar dengan Leonard dan Kenneth. Jika Alexi terus bersama Kenneth dan masih menjadi kekasih Leonard, apa Rasya memiliki peluang?

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang