INEFFABLE | Chapter 23 - TRUST ME

583 71 33
                                    

Next Technology. Manhattan, New York City —USA | 10.30 AM

Alarm Kenneth berbunyi ditengah sunyinya ruang rapat, semua orang yang duduk di ruangan ini maupun hanya hadir lewat layar berusaha tidak terlihat lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alarm Kenneth berbunyi ditengah sunyinya ruang rapat, semua orang yang duduk di ruangan ini maupun hanya hadir lewat layar berusaha tidak terlihat lega.

"Tepat waktu," kata Kenneth begitu alarm berbunyi tepat saat meeting selesai.

Hologram yang memperlihatkan suatu inovasi baru dari tim pengembang di perusahaan Next Technology langsung menghilang begitu seorang staff meng-klik tombol diremote-nya.

Kenneth langsung keluar dari ruang rapat tanpa mengucapkan terima kasih atau apapun kepada mereka. Mendapatkan semangat, pujian atau apresiasi adalah suatu hal yang sangat sulit, tidak dicecar karena kesalahan saja sudah sangat bersyukur.

Mata Alexi melirik pada Adrian yang berjalan mengikuti mereka dengan kaku. Terlihat sekali Alexi tidak bisa merasa nyaman saat tinggal di ruang kerja.

***

Hospital. Manhattan, New York City, USA | 10.30 AM

Pria dengan jas putih khas kedokteran itu berjalan meninggalkan nurse station sambil melepaskan stetoskop yang hendak ia taruh di saku supaya beban di lehernya sedikit berkurang.

Bibirnya terus menebar senyum setiap berpapasan dengan dokter, perawat maupun pasien yang menyapanya. Rasya Anderson memang terkenal akan keramahannya, apalagi Rasya masih sendirian.

Andai saja mereka tau bahwa Rasya sedang menyukai seseorang yang menganggapnya sahabat.

Setelah masuk ke dalam lift, ia membuka ponsel dan mencari kolom chat favoritnya. Namun, senyum Rasya berganti menjadi kecewa saat melihat pesan yang Rasya kirim pada Alexi belum dibaca sama sekali.

Tiba-tiba notifikasi muncul bertuliska, "waktumu terlalu berharga untuk menunggunya yang tak pernah menganggapmu ada."

Rasya spontan menghela napas.

"Masalahnya adalah, aku sulit melupakannya. Aku yang bermasalah, bukan dia."

***

Kenneth Office. Manhattan, New York City, USA | 11.00 AM

Pintu terbuka secara otomatis karena mendeteksi kehadiran Alexi didepan pintu ruangan Kenneth.

"Welcome Miss. Bennedicta." 

Melihat Kenneth yang masih fokus pada layar laptop dihadapannya, Alexi memilih berdiri tak jauh dari meja Kenneth untuk menunggu Tuannya selesai. Sesekali Kenneth beralih pada berkas di sisi kanannya.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang