INEFFABLE | Chapter 3 - AD2BLW

1.7K 140 43
                                    

Miami-Dade country, Florida, Amerika Serikat. | 22:00 PM

Kenneth berdecak kesal ketika Alexi masih berjalan sambil mengacuhkannya. Ingin rasanya Kenneth membiarkan Alexi pulang sendirian, tapi sisi manusiawinya berkata lain. Membuat Kenneth harus berjalan mengikuti Alexi dengan perasaan bimbang.

"Lebih baik aku mengantarmu dengan mobil daripada harus berjalan kaki seperti ini," teriak Kenneth pada Alexi yang ada di depannya, hanya berjarak dua langkah.

Alexi masih mengacuhkan Kenneth. 

"Hei bocah!"

"AKU BUKAN BOCAH!" Alexi berhenti berjalan membuat Kenneth ikut berhenti.

"Lalu apa? Bayi?" tanya Kenneth mengejek.

Alexi menatap kesal. "Berhenti mengikutiku!"

"Aku mengantar, bukan mengikuti, keduanya berbeda."

"Aku tidak ingin di antar!"

"Sekarang sudah tengah malam, bodoh!"

Alexi menginjak sepatu Kenneth dengan kesal. "Idiot!"

Kenneth meringis sambil mengangkat kakinya. "Bocah nakal," umpat Kenneth.

Sedetik kemudian Kenneth sadar ada yang salah. Kenneth mendongak, melihat ke depan dan benar saja Alexi sudah menghilang dari pandangannya. 

Kenneth menghela napas kesal. "Masa bodo dengan nasibnya di culik atau tidak. Mencarinya akan membuat harga diriku semakin jatuh."

Kenneth berbalik dan berjalan kembali ke Hotelnya. 

Berjalan sambil mengerutu dalam hati. Kesal dengan Alexi yang sudah di tolong masih bersikap galak, sudah berniat di antarkan pulang malah di tuduh ingin menculik, benar-benar gadis tidak tahu terima kasih.

Terima kasih?

"Astaga, dia tidak mengucapkan dua kata itu. Apa orang tuanya tidak pernah mengajarkan sopan santun? Aku penasaran, orang tua tidak becus macam apa yang bahkan membiarkan anak mereka pergi liburan ke luar negeri, tanpa memberi bekal sopan santun begitu," oceh Kenneth panjang lebar. Ocehan tidak bermanfaat, jarang sekali keluar dari mulut pedasnya.

Kenneth masih berjalan sambil menahan rasa kesal yang ada di hatinya. "Dia harus berguru pada Carnola yang baik, anggun, pintar, sopan, lincah dan—bocah itu benar-benar kaya akan kekurangan!"

Sedetik kemudian Kenneth berhenti berjalan, membuat orang di belakangnya melewati Kenneth dengan kesal. 

Kenneth merasa bingung dengan dirinya sendiri. Sejak kapan Kenneth peduli dengan tingkah laku orang lain? Kenapa ia merasa Alexi harus belajar banyak pada Carnola? Memangnya Alexi siapa?

"Kau sudah gila Kenneth." Kenneth memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan kembali berjalan. 

Namun, sesuatu di dalam saku celananya membuat Kenneth berhenti. Tangan kanan Kenneth menarik keluar benda itu dari dalam celana.

Kalung dengan liontin bulan.

Mata Kenneth menatap kalung di tangannya sambil menghela napas kasar.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang