INEFFABLE | Chapter 56 - Who?

499 68 53
                                    

Flowsik - Higher Plane

"Jika kau memiliki senapan, tembakkan. Jika kau memiliki pisau, tusukkan. Untuk apa kau memilikinya tapi tidak digunakan?"

---

Pintu ruang ganti terbuka dan Leonard masuk kedalamnya, seorang pria sedang berdiri didepan jendela sambil memegang sebuah ponsel—ia menunduk takut. Begitu Carlos mengunci pintu dan menutup tirai jendela. Suara pukulan terdengar.

Pria itu tersungkur sambil memegang perutnya, meski kesulitan iaa tetap merangkak kearah Leonard dan berushaa menyentuh sepatunya untuk memohon ampun. Sayangnya Leonard telah digelapkan oleh amarah, ia malah menendang wajah pria itu hingga mengenai tulang hidungnya. Kemudian Leonard melepas jas serta dasinya dengan paksa, tak lupa ia melepas dua kancing kemeja saking marahnya. Tak cukup melampiaskan emosinga, Leonard kembali menendang dan menginjaknya dengan membabi buta.

"Kalista ketahuan dan ditangkap polisi, kemudian Liana selamat."

"SIALAN! MATI SAJA KAU!" Leonard berteriak murka.

Leonard meremas rambutnya dengan frustrasi. Dirinya terus berpikir siapa dalang dibalik penangkapan Kalista, ia memang memancing AD-2 untuk mengikuti Kalista yang pergi ke Los Angeles—supaya mereka berpikir Kenneth juga ada disana.

Jika yang menangkap AD-2 maka Leonard jamin pihak AD-2 masih waras untuk mempublikasikan identitas dan misi mereka ke publik. Namun, apabila yang menangkap adalah pihak kepolisian maka masalah ini bisa tercuat.

Tapi apa-apaan ini?

"Sial, jika yang menangkap polisi, kita harus bersiap-siap, hubungi Merissa untuk membungkam polisi—"

"Maaf Tuan, Mr. Wallace beserta Istrinya merupakan pelapor."

Damn.

Sempurna sudah.

"Wanita itu...."

Ingatan Leonard kembali ke beberapa menit yang lalu. Ketika wanita berdarah Asia itu bangkit dari bangku dan tersenyum padanya sebelum berbalik meninggalkan gereja.

"Aku terus bertanya-tanya mengapa ia tersenyum, ternyata ia memamerkan keberhasilannya. Tak ku sangka ia selicik itu."

Mulut Carlos bersuara. "Keberhasilan?"

Alexi Bennedicta Wijaya—secara tak langsung wanita itu baru saja pamer bahwa tanpa perlu mengikuti Kalista, ia tetap bisa menyelamatkan Liana serta membuat rencana Leonard hancur lebur.

Aku harus mengamankan Kenneth.

***


Beberapa menit yang lalu, saat Alexi keluar dari gereja.

Beberapa menit yang lalu, saat Alexi keluar dari gereja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang