Chapter 17

21 7 16
                                    

Alea

Alea masih duduk termangu di taman seorang diri. Hari ini matahari enggan menampakkan diri. Langit nan mendung seakan tau kesedihan yang tercurah pada gadis yang baru beberapa menit berhenti menangis. Pandangannya kosong dengan aksi seperti yang sudah-sudah, saling menggenggam erat ke dua jemari di atas paha yang bergetar namun nyaris tak terasa karena mungkin telah mengeram sebab hanya didudukkan terus menerus.

Dalam hati yang tak punya suara. Rasa yang enggan berubah. Penantian yang tak ada ujungnya, maka tidak akan mungkin Alea mampu melepaskan sesuatu yang sudah menjadi bayang dalam hidupnya. Ia tak mengapa dengan Jungkook yang tak mencintainya bahkan tak pernah mengharapkannya tuk hadir. Alea tak mengapa untuk semua penolakan yang Jungkook berikan padanya. Sekalipun cinta yang tak akan pernah ia dapat dari Jungkook sampai kapan pun, Alea bahkan tak mengapa. Namun untuk merelakan cintanya berlabuh di hati wanita lain demi Tuhan Alea tidak akan pernah bisa menerimanya. Tidak akan pernah bisa.

Apakah kalian akan memiliki rasa yang sama seperti Alea?

Alea kembali menangis namun kali ini tanpa suara. Ia membiarkan air matanya mengalir begitu saja. Untuk yang ke sekian menit ingatannya kembali mengenang Jungkook memeluk wanita lain, pun sebelum menangis ia bahkan sudah mengingat kejadian itu dan bukan hal yang mengherankan mengapa ia menangis.

"Aku mencintaimu," lirih Alea untuk ribuan kata yang terlampau sering ia ucapkan.

Flashback On

"Apa gadis tadi kekasihmu?"

Jungkook tersenyum dan menyadari Alea telah membuntutinya sejak dari kantin bahkan hingga berakhir di rooftop. "Bukan."

Alea yang merasa tidak puas dengan jawaban Jungkook pun kembali bertanya, "jawablah dengan benar, tadi itu kekasihmu apa bukan?"

Jungkook mengulurkan tangannya membelai puncak kepala Alea dengan senyum yang kali ini menampilkan deretan giginya. "Dia teman sekelasku. Kemungkinan dia menyukaiku, tapi aku tidak tertarik padanya." Jungkook pun menarik tangannya dari kepala Alea.

Alea spontan bernapas lega mendengar  jawaban Jungkook. "Itu lebih baik," ujarnya tersenyum bahagia.

"Tenanglah, aku tidak akan menduakanmu," ucap Jungkook dan terkekeh ketika selesai melontarkan ucapannya.

Alea berkali-kali lipat bahagia ketika mendengar ucapan Jungkook. Meski ia tau Jungkook hanya bercanda padanya, namun itu sudah sangat-sangat membantu menghilangkan keresahan di hatinya.

Flashback Off

Alea semakin dibuat menangis mengingat fase kelam itu. Menangis karena tak lagi bisa merasakan perilaku Jungkook pada dimensi yang sama.

"Ya Tuhan, masih menangis juga?"

Alea menoleh dan mendapati pria asing yang sempat menggendong tubuhnya, siapa lagi kalau bukan Hoseok. Pikir Alea pria itu telah pergi meninggalkannya, namun Hoseok kembali dengan tidak sendiri karena pria itu datang bersama dua kaleng minuman bersoda di tangannya.

"Ini."

Alea termangu memandang uluran tangan Hoseok. Bodohnya ia berulang kali memandang kaleng dihadapannya dan wajah Hoseok secara bergantian.

"Kau mau tidak?" Hoseok semakin mendekatkan tangannya di hadapan Alea dan terdengar mengeluarkan decakan karena sedikit menyesal telah menyusahkan dirinya membelikan gadis itu minuman.

Alea tersadar dan dengan cepat mengambil pemberian Hoseok, namun sayangnya ia tidak bisa karena pria itu tiba-tiba saja menjauhkan tangannya. Alea mengerutkan dahi menatap Hoseok.

MY LOVER THE SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang