Chapter 29

15 5 24
                                    

Stella

"Aku mohon, lepaskan dia."

Stella tak bergerak saat mendengar permintaan seorang gadis yang tiba-tiba saja menghampirinya di taman saat baru beberapa menit ia merasakan udara pagi. Stella bahkan merasa cukup bersalah ketika gadis itu menggenggam tangannya dengan tatapan memelas. Jujur saja, Alea tidak sampai hati melihatnya seperti itu.

"Demi Tuhan Aku mencintai Jungkook jauh sebelum kau mencintainya. Bahkan tidak ada pria satu pun di hatiku selain hanya dia. Aku yakin kau pasti tidak sepertiku. Jadi kumohon, serahkan dia padaku, hem?"

Stella tidak tau lagi apa yang harus ia lakukan. Di satu sisi ia mencintai Jungkook, namun di sisi lain ia tidak tega menyakiti perasaan gadis yang kini berada di hadapannya. Tapi bagaimana mungkin Stella menyerahkan Jungkook begitu saja pada gadis itu lantaran hanya dilandaskan rasa kasihan dan itu sama saja ia hanya menganggap cinta hanyalah sebuah permainan. Dan Stella tidak akan mungkin melakukannya.

Stella memejamkan matanya rapat-rapat dan membukanya ketika dengan terpaksa mengeluarkan kalimat yang menurutnya pantas ia keluarkan demi mempertahankan Jungkook. "Itu tidak akan mungkin. Aku juga mencintai Jungkook."

Seketika gadis di hadapan Stela pun berubah menakutkan dengan wajahnya yang sontak beringas. "Jungkook milikku!? Dia milikku dan bukan kau!? Jalang sepertimu tidak berhak mendapatkannya!" maki gadis itu berteriak kesetanan dan hampir saja menyakiti Stella jika saja Jungkook tak datang saat itu juga.

"Alea!?" Jungkook dengan cepat menarik tubuh Stela ke dalam rangkulannya agar menjauh dari Alea.

"Aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu," ucap Alea berubah sendu dan dengan suara yang kembali memelas.

Jungkook menghembuskan napasnya seraya melihat ke langit karena merasa muak dengan kalimat yang terlampau sering ia dengar dari mulut Alea. Ia pun memandang gadis itu. "Berhentilah Alea. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah mencintaimu. Kau hanya akan membuat dirimu lelah jika seperti ini terus menerus. jadi kumohon berhentilah."

Alea menggeleng kuat. "Tidak akan. Siapa pun tidak akan bisa menghentikan ku. Tidak akan bisa!"

"Mau sampai kapan?! Mau sampai kapan kau akan terus mengusik hidupku? Pergilah! Bahkan untuk menggangguku kau seharusnya menghilang dari dunia ini. Tolong pergilah dari hidupku, Alea."

Stella mencoba memejamkan matanya karena begitu tak tega melihat Alea yang kini menangis. Demi Tuhan, Stella benar-benar merasa bahwa ia hanyalah kesalahan yang hadir di antara Jungkook dan Alea.

"Kau hanya akan menyiksaku. Ku mohon jangan seperti ini. Ku mohon pergilah Alea! Pergi sejauh yang kau bisa," ucap Jungkook melanjutkan dengan nada yang semakin merendah bersama tatapan yang sulit di gambarkan.

Cukup mudah sekali membuat Alea pergi, sebab gadis itu kini berlari sekencang-kencangnya meninggalkan mereka. Dan Stella sangat paham bahwa itu sangat menyakitkan bagi Alea.

"Apa kau tak apa?" tanya Jungkook sembari memeriksa tubuh Stella.

"Tidak, aku baik-baik saja," jawab Stella menggeleng.

"Bisa kau jelaskan mengapa kau tidak mengangkat teleponku?" tanya Jungkook dengan tatapan mengintimidasi.

Stella menggigit bibir bawahnya saat menyadari bahwa puluhan panggilan dari Jungkook yang tidak ia angkat. Gadis itu pun mengangguk menyadari kesalahannya sembari berkata, "maafkan aku. Em... ya, aku sedang mempunyai sedikit masalah dengan temanku."

"Audrey?" tebak Jungkook dan langsung mendapati anggukan dari Stella meski gadis itu melakukannya dengan tidak begitu yakin.

"Bisa kau jelaskan padaku?" pinta Jungkook dan tentu saja membuat kepala Stella bekerja lebih keras untuk menutupi permasalahannya dengan Audrey.

MY LOVER THE SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang