Chapter 32

19 3 12
                                    

Alea

"Hoseok?"

Rachel menggenggam erat jemari Alea ketika menyadari gadis itu akan membawa dirinya pada pria yang cukup menakutkan baginya. Rachel tau siapa itu Hoseok — sosok yang menjadi panutan kekasihnya, namun hanya ada hal yang menakutkan bagi Rachel dari diri Hoseok ketika Jimin memberitahukan karakter pria itu padanya.

Hoseok yang baru saja keluar dari kamarnya spontan saja berhenti ketika melihat wanita yang tentunya masih terngiang jelas di kepalanya seraya menaikkan sebelah alisnya.

Alea dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Oh bukan itu maksudku. Emm, kau pasti saudara Audrey, benar?"

"Ada apa?" tanya Hoseok lagi kali ini menciptakan raut penasaran di wajahnya setelah mendengar nama Audrey dari mulut Alea.

"Apa dia bersamamu? Demi Tuhan dari kemarin dia tidak pulang-pulang. Aku hanya takut jika sesuatu yang buruk tengah menimpanya," tutur Alea dengan perasaan yang teramat menghawatirkan sahabatnya.

Hoseok terdiam sesaat sembari menatap Alea tanpa ekspresi. Tak sampai bermenit pria itu pun pergi dengan begitu saja hingga menyisakan tanda tanya bagi Alea.

Baru saja Alea ingin membuntuti Hoseok, Rachel lebih dulu menahan pergelangan tangannya. "Dia pasti tengah mencari Audrey, jadi biarkan saja."

"Tidak akan mungkin bisa dibiarkan. Audrey tidak ada, Rachel." Alea yang mencoba kembali melangkahkan kakinya pun tetap tidak bisa karena Rachel masih saja menahan pergerakannya.

"Astaga, iya aku tau. Tapi kau juga harus tau bahwa Hoseok bisa mengatasinya. Percayalah, dia pasti akan menemukan Audrey. Ya Tuhan, jangan mencoba ikut campur dengan urusan pria itu jika kau ingin hidup dengan tenang." Rachel menatap Alea dengan tatapan memohon walau dengan nada yang frustasi.

Alea mengernyitkan dahinya sebab tak mengerti dengan arah pembicaraan Rachel. "Apa yang kau katakan? Kau mengenal Hoseok?"

Rachel memutar matanya malas. Menurutnya sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk membahas Hoseok meskipun Rachel masih terkejut jika Audrey adalah saudara kandung dari pria tak berperasaan itu, tapi untuk saat ini ia lebih mengurungkan niatnya untuk bercerita lebih lanjut pada Alea.

"Tenang saja, Hoseok pasti akan menemukan Audrey. Ah sudahlah, aku ingin menemui Jimin," ujar Rachel seraya meninggalkan Alea seorang diri.

Alea tampak berpikir sesaat dan pada akhirnya berkat gadis itu kini Alea dapat bernapas dengan lega. Namun dalam hati ia tetap berdoa agar Audrey tengah dalam keadaan baik-baik saja.

Alea sedikit melupakan kekhawatirannya pada Audrey. Kini pikirannya langsung tertuju pada Jungkook. Ia masih belum percaya dengan kejadian semalam dan tentu saja Alea punya harapan besar mengenai kejadian itu. Alea langsung berpikir bahwa sedikit ruang di hati Jungkook masih tersisa untuknya. Alea pikir Jungkook tidak akan mungkin berbuat sedemikian rupa jika tak dilandasi sesuatu yang membelenggu perasaannya. Ya, Alea sangat yakin bahwa Jungkook mencintai dirinya.

Tanpa berpikir panjang Alea pun dengan cepat mencari keberadaan Jungkook demi mempertanyakan kepastian dari pria itu. Alea takkan mungkin bisa memilih diam dalam pikirannya, sebab itu hanya akan membuat kepalanya pusing.

Langkah Alea yang tadinya ingin menuju kamar Jungkook pun langsung terhenti di saat melihat pria itu berdiri di atas balkon asrama. Tidak ada siapapun di sana kecuali pria itu sendiri.

Dengan penuh percaya diri Alea melanjutkan tahapan langkahnya untuk mendekati Jungkook.

"Untuk apa kau kesini?"

Seketika Alea berhenti tepat di belakang Jungkook yang bisa dihitung hanya ada dua langkah besar yang mengarungi mereka.

Jungkook berbalik dan memandang Alea dengan tatapan diam. Dan beberapa saat kemudian ia pun meninggalkan gadis itu namun dengan pergerakan cepat Alea langsung menggenggam lengan Jungkook hingga mereka berdua pun berada di jarak yang begitu dekat dan saling menatap.

MY LOVER THE SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang