Chapter 34

8 3 7
                                    

Stella

Stella mencebikkan bibirnya kala melihat Maddie meninggalkannya bersama pria yang bukan menjadi pilihan terbaiknya untuk berbincang. Sudah dikatakan terlambat baginya jika membuntuti Maddie yang sudah tak kelihatan.

"Sepetinya kita jarang bertemu bukan?"

"Mungkin," jawab Stella terkesan ambigu seraya melirik Jin sebentar. Dalam hati ia merutuki dirinya yang tidak mengeluarkan ucapan cemerlang demi menghentikan kebersamaannya dengan pria itu.

'Dasar payah. Harusnya kau bilang saja bahwa kau menghargai perasaan Jungkook untuk tidak bertemu dengannya.' Batin Stella dengan ekspresi menyesal.

Handphone Jin seketika berdering hingga menghentikan pergerakan bibirnya yang baru saja ingin melontarkan perkataannya pada Stella.

"Ada apa?" ujar Jin bersamaan dengan handphone yang menempel di telinganya. Tak lama kemudian ia pun menautkan alisnya sembari menatap Stella seolah-olah meminta jawaban pada gadis itu. "Baiklah," sambungnya lagi dan langsung memutuskan panggilan.

"Audrey menghilang?"

Pada akhirnya Stella pun bisa menebak bahwa yang telah menelepon Jin barusan adalah Hoseok.

Stella mengangguk dan menghentikan aksinya menaruh makanan di keranjang. Saat itu juga ia berubah murung ketika mendengar nama Audrey lagi.

"Kau baik-baik saja?" tanya Jin memastikan.

Stella berhembus pelan dan kali ini menatap Jin dengan tatapan yang sulit diartikan. "Aku saja tidak tau kebenaran dari hilangnya Audrey. Yang kutahu dia telah pergi meninggalkan asrama beberapa hari yang lalu. Em... Apa aku boleh jujur?"

Tanpa menunggu kepastian dari Jin, Stella terlebih dahulu melanjutkan ucapannya, "dia sangat mencintaimu."

Jin kembali mengerutkan dahinya tanpa mengucapkan apa pun.

"Ya, ya, aku tau kau pasti terkejut, tapi begitulah kenyataannya."

"Tidak sama sekali," balas Jin berbanding terbalik dengan pikiran Stella yang kini menatapnya bingung.

"Maksudmu?"

"Aku tau Audrey menyukaiku. Dan aku lebih tau lagi bahwa dia tidak menyukai kedekatan kita berdua. Aku jadi semakin yakin bahwa itu ada kaitannya dengan keputusannya memilih pergi dari asrama."

Stella menelan ludah mendengar ucapan Jin yang benar seratus persen. Shock? Tentu saja baginya.

"Jika seperti itu mengapa kau seolah-olah membuat Audrey layaknya gadis bodoh? Kau tau dia menyukaimu - dan kau? Ah, kau benar-benar keterlaluan," sambar Stella menggelengkan kepalanya dan sedikit jengkel pada Jin. Yang Stella pikirkan setidaknya jika Jin tidak mencintai Audrey mengapa dia tidak memberitahukan perasannya saja pada gadis itu. Toh, Stella sangat tau bagaimana seorang Audrey mengambil posisinya dengan benar jika Jin berterus terang tanpa harus dibubuhi kesalahpahaman di antara mereka dan alhasil persahabatannya dengan Audrey malah hancur.

"Ini bukan waktu yang tepat untuk berdebat. Ayo ikut aku." Jin mendorong trolinya bersamaan dengan tangan satunya yang merangkul bahu Stella yang begitu terkejut tentunya diperlakukan seperti itu.

Beruntung ketidaknyamanan Stella berakhir setelah mendekati meja kasir. Bodohnya saat di rangkul Jin, dia hanya diam tanpa perlawanan.

Setelah selesai berurusan di kasir, mereka pun memutuskan keluar. Namun langkah Stella tiba-tiba saja terhenti.

"Astaga." Stella menepuk jidat ketika dia dan Jin telah berada di pintu utama.

"Ada apa?" Jin pun ikut menghentikan langkahnya dan menoleh.

MY LOVER THE SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang