Audrey
Kejadian itu sangat jelas; di mana Audrey semalaman tidur dengan pria yang tidak ia kenal. Kepalanya saat ini masih terasa sakit bersamaan dengan rasa jengkelnya pada Jungkook yang tak berinisiatif untuk memberitahukan Stella, karena jika dia melakukannya maka Audrey tidak akan mungkin berakhir di ranjang seorang pria.
Audrey mencebikkan bibirnya dengan tatapan sinis saat memasuki Dorm Of Legend. Tangannya terasa membeku meski gadis itu memasukkannya ke dalam jaket. Ia bisa menebak jika penampilannya sangat tak patut untuk dipandang, sebabnya Audrey tau rambut sebahunya saat ini pasti layaknya habis tersambar petir. Masa bodoh bagi Audrey, bahkan ketika orang-orang memandangnya dengan ekspresi tidak nyaman. Audrey tidak peduli.
Audrey yang baru saja melewati koridor lantai pertama pun tiba-tiba dibuat terhenyak saat ia melihat seorang pria berdiri di depan pintu kamarnya. Mood gadis itu semakin berantakan melihat Hoseok di sana dengan tatapan liar kala mendapati dirinya. Padahal Audrey berniat untuk kabur demi menghindari Hoseok. Audrey menghembuskan napasnya dan memutuskan melangkahkan kakinya untuk mendekat.
"Ada apa?" tanya Audrey menyilangkan ke dua tangannya di depan dada.
Plak!!
Audrey tersungkur ke lantai. Kepalanya semakin pusing, di tambah lagi darah segar yang langsung mengalir dari hidungnya. Antara percaya dan tidak percaya faktanya Hoseok telah menamparnya. "Apa yang kau lakukan?!" Audrey berteriak kesetanan sembari bangkit dan mendorong Hoseok, sayangnya pria itu tak bergeming sama sekali.
Hoseok mengangkat handphone-nya di hadapan Audrey dan spontan membuat si gadis terkejut bukan main. Ia melihat di layar kaca bahwa ada seorang gadis yang tengah terlelap dalam pelukan seorang pria. Audrey pun tersentak saat Hoseok membanting handphone-nya hingga retak.
"Katakan padaku, kau menjual tubuhmu? Hah?" Hoseok kembali melakukan perlakuan fisik dengan mencengkeram dagu Audrey sekencang-kencangnya. Nafasnya menggebu di baluti wajah yang memerah.
"Kau menyakitiku," cicit Audrey yang tengah kesusahan menjauhkan tubuhnya dari Hoseok.
"Jawab!!" Hoseok berteriak dan terlihat seperti ingin menghabisi nyawa Audrey. Napasnya sungguh tidak beraturan dengan urat-urat yang menonjol. Ia pun semakin memperkuat cengkeramannya.
Audrey menutup mata, sungguh luar biasa takutnya menghadapi keberingasan Hoseok. Air matanya langsung mengalir, bukan karena bentakan Hoseok melainkan karena merasakan setiap perlakuan kasar yang pria itu lakukan padanya. Ia tak pernah memikirkan jika orang yang tak pernah mengasarinya bahkan memukulinya berbuat hal sedemikian rupa. Audrey seakan tidak percaya jika pria yang berada di hadapannya saat ini benar adanya Hoseok.
"Audrey!!" Maddie yang baru keluar dari kamar pun spontan melepaskan cengkeraman Hoseok dan langsung menarik Audrey, begitu pun halnya Stella yang juga ikut mengambil andil memeluk bahu Audrey. Jujur Maddie dan Stella berkali lipat takutnya menghadapi Hoseok, namun mereka tidak akan tinggal diam jika Hoseok akan bertindak di luar batas. Melihat hidung Audrey yang bercucuran darah saja membuat mereka meringis melihatnya.
"Aku tidak ingin kalian ikut campur. Enyah lah sekarang juga," ujar Hoseok dengan nada yang dibuat lembut bersama jiwa yang berselimutkan api.
Ke duanya membisu, namun tak ada satu pun yang mau menuruti perintah Hoseok. Maddie sama halnya seperti Stella, pasrah jika pria itu akan menghabisinya.
"Satu."
"Cukup!" sentak Audrey pada Hoseok yang baru saja menghitung dengan nada mengancam. "Well, jika aku menjual tubuhku kenapa?! Berhentilah bertindak seolah kau adalah Joskky, aku benci!"

KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVER THE SERIES
RomanceMelalui kisah Audrey, Alea, Maddie, Stella dan Rachel, kita akan diajak memahami bagaimana rumitnya menemukan batas cinta yang sesungguhnya. Cinta yang menampung pengharapan dan begitu pulalah sulitnya cinta berikan kepastian. Akankah ke lima gadis...