8. Seer

414 44 7
                                    

ANAK TETANGGA (11)

[My Friend Utuy]
Yg gabut sini dong
Kita main

[Kak Nirmala]
Main apatu?

[My Brother Mas Janu]
Main apa tuy
Gue gabut nih

[Bang Lanang]
Dek cimory lo buat gue yak

[My Friend Utuy]
IH BANG JANGANNNNNNNNN
GAK MAU POKOKNYA JANGAN

[Bang Lanang]
Hm yauda deh gajadi
Pelit lu

[Kak Nirmala]
Udah diminum abang barusan dek

[Teh Ody]
Jadi ngga mainnya?

[My Friend Utuy]
Issssssssh awas ya lo
Pokoknya kudu diganti

[My Twin]
Iya jadi gak nih mainnya?

[My Friend Utuy]
Jadi dongs
Sini Teh Ody meluncur ke rumah Nino

[Gue]
Otw

[Teh Ody]
Oke

[Kak Nirmala]
Awas ya kalo nggak seru mainnya

[My Friend Utuy]
Teh Ody seret abi sekalian
Umpetin dulu bukunya
Seru dong makanya sini everybody
Kita hepi hepi

***

"It's time to play! Lagi bareng Ody, nih, by the way." Gue memperhatikan Kak Nirmala yang sedang sibuk merekam dengan handphone-nya dan ditemani Teh Ody di sebelahnya. Kayaknya mereka lagi bikin insta-story.

"Hai!" Teh Ody melambaikan tangannya ke arah layar handphone Kak Nirmala.

"Haiiiiiiii ... gue ikutan dong!" Rakha tiba-tiba nimbrung dari belakang.

"Guys ini namanya Rakha, yang kepo bisa DM gue ya!" Kak Nirmala dan Teh Ody tertawa.

"Kak, kirim videonya dong! Aku juga pengen update." Ujar Teh Ody yang mulai mengutak-atik handphone-nya. Ternyata beneran bikin insta-story.

"Guysssss sini merapat!" perhatian gue sekarang beralih pada Utuy.

Gue beranjak menghampiri Utuy yang duduk di atas karpet. Kami ber- bentar ... gue hitung dulu. Satu ... dua ... tiga ... empat ... kami bersepuluh sekarang berkumpul di ruang santuy rumah Nino. Sebenarnya ruangannya nggak ada namanya, ini inisiatif Utuy aja ngasih nama ruang santuy.

"Ih asik main Werewolf, ya?" Seru Lolo ketika melihat Utuy menggenggam setumpuk kartu Werewolf.

"Gue mau pulang aja ah." Abi tampak nggak tertarik.

"Sabar ... sabar rakyatku, mari semua duduk terlebih dahulu!" Utuy mengajak kami untuk duduk di hadapannya. "Jadi setelah berdiskusi panjang dengan para penasehat kenegaraan dan para Menteri Koordinator ..."

"Wooooo bahasa lo!" Mas Janu memukul lengan Utuy dengan bantal sofa.

"Tahu nih, sok banget! Padahal PPKn langganan remed!" Timpal gue.

"Udeh ... jadi gimana nih? Lama banget prolognya!" Bang Lanang menyela.

"Ya, jadi untuk mengisi kegabutan kita semua, malam ini kita akan bermain Werewolf wooooo!" Utuy bertepuk tangan heboh sendirian.

[3] The Book of Us: YOUTH, DREAM.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang