•••5•••

2.5K 147 2
                                    


•••

Nara pikir Beno akan mengajaknya jalan atau nonton, tapi ternyata Beno hanya mengajak Nara untuk menemaninya menjemput sahabat lama, yang baru pulang dari luar kota. Bukan hal itu yang dipermasalahkan Nara, tapi sikap Beno yang tiba-tiba hangat bersama sahabat lamanya itu. Kalau sahabatnya cowok sih gak papa , lah ini sahabatnya cewek dan seumuran dengan mereka, tentu saja Nara was-was.

"Oia Nara lo seangkatan atau adek kelasnya Beno sih?" tanya sahabat Beno yang di ketahui bernama Zoya.

Zoya yang memang duduk depan bersama Beno menoleh kebelakang, gadis yang diperkiara Nara seumuran dirinya itu terlihat berusaha mengakrabkan diri dengan dirinya.

"Gue adek kelasnya," jawab Nara apa adanya, Zoya menganguk paham.

"Kalian udah pacaran berapa lama? udah lama yah, karna selama gue kenal sama Beno , Beno ngga pernah bawa cewek lain kalau jemput gue ginih" Tanya sok Zoya polos.

Sungguh hati Nara sangat panas mendengarnya, kalau memang mereka sedekat itu, apa pantas Zoya mengucapkan hal itu padanya.

"Lebih kurang jalan 2 tahun lah"

"Wow lama juga yah, kok lo gak pernah cerita sih Ben, kalau tau gini mending minta jemput sama sopir aja," Jawab Zoya sok bersalah.

"Kayak sama siapa aja."  jawab Beno melirik Zoya yang duduk tepat berada di sampingnya.

Zoya tersenyum menanggapi ucapan Beno, sementara Nara hanya bisa menahan diri melihat mereka dari belakang, kenapa Nara duduk di belakang?, itu semua permintaan Zoya ,dengan alasannya Konyol yang membuat Nara amat sangat jengkel mendengarnya.

"Mau makan dulu ngga?" tanya Beno melirik Zoya yang tengah menikmati pemandangan kota Bandung, yang semakin lama semakin indah.

"Boleh, Nara lo mau makan apa?" tanya Zoya menoleh kebelakang .

Nara yang tadinya sibuk pada ponselnya langsung menegakkan kepalanya dan menjawab.

"Gue makan apa aja kok," jawab Nara seadanya , Nara sebenearnya ingin pulang saj , tapi dia juga gak enak buat nolak.

"Gimana kalau bakmi di depan SMP Ben, lo masih ingat?" tanya Zoya bersemangat.

Mereka sampai di lokasi, dengan bersemangat Zoya langsung turun dan berlari masuk ke sana. Sementara Beno hanya menggeleng menanggapi sikap Zoya yang kekanakan itu, saat Nara akan masuk kedalam warung itu , Beno menahan tangannya dan menarik Nara mendekat.

Beno menatap mata Nara yang terlihat teduh dan hangat, Beno yakin ada kecemburuan dimata itu, tapi berusaha ditutupi oleh Nara. Beno jelas tau karna bukan hanya sekali ini Nara cemburu.

"Ada masalah?" tanya Beno mengusap pipi Nara dengan sebelah tangannya, sementara tangan yang lain menggenggam tangan Nara Lembut.

Nara tersenyum dan menggelengkan kepalanya, perlahan Nara melepaskan tangan Beno yang ada di pipinya kemudian menggenggam tangan Beno balik.

"Kalaupun aku bermasalah, emang kamu mau ngapain? mendingan kamu gak usah tanya aja Al, Aku lagi gak mood."

Nara langsung masuk tanpa berbalik lagi, kenapa Beno masih bertanya apa dia ada masalah atau tidak, cewek mana yang gak sakit hati di perlakukan seperti itu? bahkan harusnya Beno gak bertanya apa Nara bermasalah atau tidak.

Tak Tepat WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang