"Kak Gavin."
Gavin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melekat di pinggangnya terkejut saat gadis kecil ini melompat ke atasnya, untung ia dengan sigap menangkap gadis ini.
"Kenapa hmm?" Tanya Gavin.
"Gak lupa kan? mal...
Sepulang sekolah Gavin dan G langsung menuju ke mall, untuk membeli kalung G yang hilang waktu itu, awalnya G sempat lupa dengan kalungnya hingga membuat Gavin bisa bernafas lega.
Hingga semalam gadis kecil ini kembali mengingat tentang kalungnya, dan mengancamnya jika tidak menemukan kalung itu, G tidak akan sekolah.
Dan dengan rayuan papa dan mamanya Gavin akhirnya G mau di belikan kalung lain karena kalung yang hilang itu tidak ditemukan lagi.
Sekarang disinilah mereka berada di toko kalung brand. Gavin melihat-lihat kalung hingga matanya terjatuh pada kalung yang simple tapi terlihat menawan dan di tengahnya terdapat butterfly.
"Yang ini mau?" Tanya Gavin pada G yang sedang memasang wajah cemberut.
Gavin menghela nafas.
"Sayang."
"Apa?"
"Liat sini coba." Gavin menagkup wajah G dan mengarahkan pada kalung yang ia lihat tadi.
Seketika mata G berbinar, dengan cepat gadis itu mengangguk.
"Mau?"
G mengangguk.
"Yang ini?"
G kembali mengangguk.
Gavin tersenyum gemas.
Setelah membayar dengan black cardnya Gavin langsung memakaikan kalung itu pada leher gadisnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seksi, batinnya.
"Suka?"
Tak mendengar jawaban dari gadisnya, Gavin menunduk menatap G yang sedang menatap ke arah tempat perhiasan tadi, tapi mata gadis itu tidak mengarah pada kalung melainkan pada gelang kaki yang sama modelnya dengan kalung yang ia beli barusan.
Gavin mengecup bibir itu gemas, G yang tersentak kecil saat merasakan sentuhan lembut di bibirnya mendongak menatap Gavin dengan bingung.
"G mau itu?"
Dengan polos G mengangguk membuat poni gadis itu ikut bergerak.
"Mbak saya ambil ini lagi?" Ucap Gavin langsung. Mba itu mengangguk kemudian mengambil dan memasukan ke dalam kotaknya.
Melihat Gavin membeli gelang itu untuknya, G dengan cepat memeluk cowok itu erat seraya berguman sayang, membuat Gavin terkekeh geli.
Setelah mengurus semuanya, Gavin menggandeng G ke tempat duduk tidak jauh dari sana.
Gavin menyuruh G duduk, dengan patuh G duduk dengan raut yang masih bingung.
"Kakak ngapain?" Tanya G pelan saat melihat Gavin berjongkok di depannya.
Gavin tidak menyahut, ia memasangkan kalung itu pada kaki kecil G.
"Cantik." Gumamnya setelah selesai memakaikan gelang itu pada kaki G.