15

135K 8.8K 221
                                    


up jam 2:27 di daerah aku🎉🎉


Sekarang sudah menunjukkan jam 10 pagi, gadis yang masih bergelut di bawah selimut menggeliat kecil saat sinar matahari memasuki kamar melalui celah-celah kecil di balik gorden.

"Yaampun anak ini, udah jam segini belum bangun." Yaya berdecak kecil saat melihat G masih terlelap di balik selimut.

Yaya diam sebentar berfikir apakah dia membangunkan G apakah tidak? Kalo ia bangunkan G pasti akan menangis jika melihat Gavin tidak berada disini, jika tidak G juga akan menangis saat bangun nanti.

Cukup lama bergulat dengan pikirannya, Yaya menghela nafas memilih membangunkan sekarang.

Gavin memang sudah pergi saat subuh tadi, terlihat mata Gavin berkaca-kaca saat berpamitan padanya tadi, ia juga melihat saat Gavin mengecup bibir gadis itu dengan lembut.

Sungguh Yaya baru kali ini melihat Gavin sedih seperti orang yang sedang putus asa, tapi ia tidak bisa mencegah kepergian Gavin saat semuanya sudah siap dan kelutusannya sudah bulat.

Lamunan Yaya buyar saat mendengar lenguhan Dari gadis di balik selimut ini.

"G, bangun udah siang." Yaya menggoyang-goyang tubuh G ke kanan-kiri. Gadis itu membalikkan tubuhnya membelakangi Yaya.

Waniya paruh baya itu mendengus kesal, dengan kasar ia menarik selimut itu hingga terlepas dari tubuh mungil G.

G membuka matanya dan duduk dengan tatapan kesal mengarah pada wanita itu.

"G masih ngantuk, Tante." Rengeknya kesal.

"Bangun cepet, pulang mandi sana. Anak gadis kok bangunnya hampir mau siang." Yaya menarik tangan G agar gadis itu turun dari ranjang.

"Kayak tante gak aja deh, Mama G cerita loh." Ucap G membuat Yaya mencibir pelan.

G berdiri seraya melihat Yaya yang sedang merapikan tempat tidur dengan telaten.

"Ngapain lagi? Pulang sana, mandi." Perintah Yaya saat melihat G masih berdiri di tempat tidak berlalu dari sini.

G menghentak kakinya kesal, lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, ia tidak melihat keberadaan Gavin disini.

"Tante."

"Hmm?"

"Tante Yaya." Ucap G kebih kencang agar wanita itu melihatnya.

"Apasih G? Gak liat apa tante lagi beresin ini." Yaya menoleh pada G dengan raut kesal.

G menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil cengar-cengir.

"Kak Gavin mana?"

G mengernyit saat melihat Yaya seperti tersentak bahkan sampai menghentikan gerakan tangannya yang sedang melipat selimut ketika ia menanyakan keberadaan Gavin.

G semakin bingung ketika Yaya menaruh selimut itu begitu saja dan menariknya ke sofa di kamar Gavin.

"G janji gak bakal nangis?"

"Apasih Tante?"

"Janji dulu, baru tante kasih tau."

G menatap ragu pada Tantenya ini, lalu mengangguk kecil.

"Janji." Ucapnya.

"Mama Tante, Oma Rat, lagi kangen sama Gavin." Yaya sedikit ragu menjelaskan pada gadis ini, ia mengusap lembut lengan G.

"G nanya Kak Gavin, bukan Oma Rat?" Terlihat jelas kerutan kecil di dahi gadis itu, G bingung.

"G jangan potong dulu ya, Dengarin Tante ngomong." G mengangguk.

I Love You My Neighbor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang