Selamat membaca✨"No hugs, no kisses."
Sialan.
"Baby. you're kidding, right?" Tanya Gavin seraya terkekeh. Lalu kembali menatap G dengan sorot yang memelas.
"Enggak, G gak bercanda." Ujar G seraya bangkit dari kasur, tidak peduli dengan Gavin yang Sedang mangekornya seperti anak yang tidak bisa jauh dari induknya.
Ih, tapi G gak mau jadi induk. Ucap G kesal
dalam hati."Baby." Panggil Gavin dengan suara yang di buat sesedih mungkin, seraya mengikuti dan memperhatikan apa yang akan gadis itu lakukan.
"Ih diam deh." G menatap Gavin tajam, lalu kembali memungut baju, dan barang-barangnya.
"G ngapain?" Tanya Gavin saat melihat G mengambil dan menenteng sepatu juga dress yang Gadis itu kenakan semalam. Gadis itu juga mengambil tasnya.
"Nih." G menyodorkan barang-barangnya ke tangan Gavin agar cowok itu yang membawakannya.
"Buat apa kasih kakak?"
"Antar G pulang, sekarang."
Gavin menjadi kalang kabut, apalagi saat G ingin membuka pintu apart. Apa gadis itu ingin keluar dengan baju yang seperti itu? Ah Gavin tidak rela.
Gavin menaruh barang-barang G di atas sofa di dekatnya. Lalu berjalan ke arah G, dan mengambil tangan kecil yang berada di gagang pintu. Ia menangkup tangan G dengan erat.
Gavin menutup kembali pintu yang tadi sudah sedikit di buka oleh gadisnya ini. Lalu kembali menatap G dan memojokkan gadis itu ke dinding.
G membuang wajahnya arah lain, tidak mau menatap Gavin. G ingin sedikit sok jual mahal.
Gavin mengehela nafas pelan sebelum akhirnya berkata.
"Kita pulang, tapi G ganti baju dulu ya. Jangan keluar pake baju ini." Ucap Gavin berusaha selembut mungkin dengan sedikit hati-hati. Takut gadis ini akan menguji kesabarannya lagi.
G diam tidak menjawab membuat Gavin mengusap wajahnya dengan kasar.
"Sayang."
"Iya ish." G mendorong kuat tubuh Gavin hingga cowok itu mundur beberapa langkah ke belakang. G tidak peduli, gadis itu kembali masuk ke dalam kamar.
Setelah sampai di kamar, G berjalan ke arah lemari dan membukanya. Ia tidak melihat bajunya disini sehingga G bingung harus memakai apa.
"Kakak." Teriak G dari dalam saat menyadari kalo Gavin tidak ikut masuk ke dalam kamar.
Tak lama Gavin datang dengan wajah panik. Ia takut terjadi sesuatu pada gadis itu.
"G kenapa?" Tanya Gavin saat sudah berdiri di depan. Ia langsung memeriksa tubuh G dari tas sampai bawah. Ketika Gavin tidak melihat susuatu cowok itu dapat bernafas lega.
G menggeleng pelan sedikit tertegun ketika melihat Gavin begitu panik saat ia teriak tadi. Lalu dengan cepat G mengetuk kepalanya dengan keras hingga membuatnya mengaduh kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Neighbor (Completed)
Teen Fiction"Kak Gavin." Gavin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melekat di pinggangnya terkejut saat gadis kecil ini melompat ke atasnya, untung ia dengan sigap menangkap gadis ini. "Kenapa hmm?" Tanya Gavin. "Gak lupa kan? mal...