"Kak Gavin."
Gavin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melekat di pinggangnya terkejut saat gadis kecil ini melompat ke atasnya, untung ia dengan sigap menangkap gadis ini.
"Kenapa hmm?" Tanya Gavin.
"Gak lupa kan? mal...
Seminggu berlalu saat Gavin di plototin oleh mertuanya. Sejak saat itu Gavin sudah sangat jarang bertemu dengan Alres atau lebih tepatnya Gavin lah yang Memilih menghindar. Gavin sangat sayang dengan nyawanya.
Gavin masih ingat gimana ia kabur dari ruangan itu sambil membawa G ikut bersamanya. Membuat ayah sang gadis berteriak marah di rumah sakit saat itu.
"Kak Gavin cepat."
Gavin tersentak mendengar suara halus plus rengekan dari gadisnya membuatnya tersadar dari lamunan.
"Iya." Balas Gavin bangkit dari tempat tidur. Hari ini mereka akan kepantai bersama teman-temannya, sesuai dengan rencana mereka seminggu yang lalu.
Rencana awal mereka yang tidak ingin mengajak siapapun selain G seketika menjadi kandas. Karena gadis kecil itu memaksa Mereka untuk mengijinkan Oliv ikut bersama.
Dengan segala jurusan yang di keluarin G akhirnya mereka menghela nafas dan mengangguk kecil membuat gadis itu dengan sangat bahagia mencium semua teman Gavin.
Gavin sangat marah, apalagi saat Fian yang tidak cukup dan meminta G untuk mencium pipi kanan cowok itu dan gadisnya dengan hati yang gembira langsung mencium tanpa menatapnya yang sudah memerah marah.
"Kak Gavin jangan ngelamun, cepet ih. Semuanya udah nunggu di rumah Kak Fian. Cuma G sama Kakak yang belum pigi." Oceh G kesal. Gadis itu sudah sangat cantik sekarang dengan tas yang berada di punggungnya terlihat lebih dewasa dan menggemaskan saat di pakai oleh G.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gavin tersenyum gemas, lalu mencium bibir G sekilas.
"Morning kiss, babe." Ucap Gavin saat melihat G melotot ke arahnya.
G mendengus kesal. "Ish cepet."
"Iya bawel." Balas Gavin masih terlihat santai.
Sebelum menuju ke kamar mandi, Gavin sempat-sempatnya mencuri satu ciuman lagi dari pipi G hingga membuat Gadisnya berteriak keras dan dirinya hanya terkekeh geli mendengarnya.
________
Sekarang G dan Gavin sudah sampai di rumah Fian. Semua orang yang disana kecuali Oliv tidak berhenti mengumpat karena keterlambatan mereka. Ralat bukan mereka tapin hanya Gavin secara teman-temanya itu tidak berani mengutuk gadis kecil ini.
G juga mengoceh kesal, membuat Gavin meringis melihat Gadisnya itu.
"Jadi kapan berangkat?" Tanya Oliv menatap datar mereka. Mungkin jengah melihat semua orang ini tidak berhenti berdebat.