Sekarang G berada di lapangan basket indoor. G dan Al sedang menunggu Gavin dkk selesai bermain.Sebelumnya Gavin sudah berpesan menyuruh G kesini jika waktu istirahat tiba. G memang sudah makan di kelas, mamanya membuat bekal untuknya pagi tadi. Dan disinilah G sekarang, dengan satu botol aqua dingin juga handuk kecil duduk di barisan bangku penonton yang tidak terlalu ramai, hanya beberapa orang saja.
Anak cewek kelas Gavin juga sedang berada disini, termasuk dua nenek sihir. Siapa lagi jika bukan Angel dan Belle yang sedang bersorak-sorak nama Gavin, tidak tahukah dua orang itu kalo pemilik bernama Gavin ada disini.
G mendengus kesal.
Tapi G tidak melihat keberadaa Oliv, hingga membuatnya celingak-celinguk mencari keberadaan Oliv.
Al yang dibuat bingung dengan G, bertanya.
"Lo kenapa? Kayak orang cacingan, gak tetap amat."
"Ish, Aku lagi cariin Kak Oliv. Tapi gak ada." Ucap G cemberut.
"Absen kali dia." Kata Al bodo amat. Merasa Sedikit tidak suka dengan Oliv. Al masih ingat ketika Ethan mengabarinya untuk menjemput Oliv, dan disitulah rasa Tidak suka terhadap Oliv bermula. Al tidak suka gadis manapun mendekati Ethan.
G mengangguk.
"Iya juga sih, tapi kenapa ya? Apa mungkin Kak Oliv sakit? Aduh gimana aku khawatir." Rengek G seperti anak kecil, membuat Al terkekeh sambil mencubit pipi G gemas. Melupakan rasa kesalnya terhadap Oliv.
"Gemes banget sih." Ucap Al setelah melepas tangannya dari pipi G.
G cemberut, ia mengambil cermin kecil di sakunya lalu melihat pipinya yang sedikit memerah akibat cubitan Al. Al terkekeh geli melihatnya.
"Sayang." Teriak Gavin seraya melangkahkan kakinya ke arah G dan Al. Gavin tidak sendirian, ia bersama Ethan.
G tersentak, kemudian menoleh dan melihat Gavin yang sudah sampai di depannya, sedangkan Ethan menuju ke arah Al yang sedang berdiri dengan perasaan sedikit gugup.
Gavin langsung merengkuh pinggang kecil G dan membiarkan tangan kecil itu mengelap keringatnya.
Setelah G selesai mengelap keringat Gavin, cowok itu menatap G yang juga sedang menatapnya bingung. Gavin semakin merapatkan tubuhnya dan G.
"Kak Gavin." Ucap G pelan, menatap siswa-siswi yang berada di lapangan sedang menatap ke arahnya dan Gavin dengan tatapan yang berbeda-beda termasuk Angel dan Belle yang juga menatapnya nyalang.
"Kenapa, hmm?"
"Malu Kak." G memukul kecil dada Gavin, lalu mendorong cowok itu agar sedikit menjauh darinya, tapi nihil Gavin bahkan tidak bergerak sekalipun.
Gavin terkekeh, lalu mengecup hidung dan bibir G sekilas dengan gemas, kemudian melepas tangannya dari pinggang gadis kecilnya ini.
Seketika G dapat bernafas lega, lalu mendengus kesal saat cowok itu mengambil aqua dan meminumnya dengan santai hingga kandas.
Sedangkan Ethan, cowok itu menuntun tangan Al agar mengelap dahinya yang berkeringat, Al dengan sedikit gugup dan tangan yang mengetar mengelap keringat Ethan lembut. Ya beberapa hari ini mereka Menjadi begitu dekat. Membuat Al mengeklaim sendiri jika Ethan adalah miliknya. Walaupun gadis itu selalu gugup jika berhadapan dengan Ethan.
G melihat mereka berdua, hanya terkekeh pelan.
"Kakak." Panggil G.
"Hmm?"
"Kak Oliv mana ya? Dari tadi G gak liat Kak Oliv." Ucap G kembali dengan raut yang khawatir. Sekarang mereka sudah duduk di tempat G dan Al tadi tempati.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Neighbor (Completed)
Teen Fiction"Kak Gavin." Gavin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melekat di pinggangnya terkejut saat gadis kecil ini melompat ke atasnya, untung ia dengan sigap menangkap gadis ini. "Kenapa hmm?" Tanya Gavin. "Gak lupa kan? mal...