-Buat apa waiting kalo hasilnya nothing-
Sekarang sudah malam. G baru menyelesaikan ritual mandinya, dan menyuruh Gavin menunggu dan tidak mematikan video call mereka.
"Jadikan pulang?" Tanya G pada Gavin setelah setelah selesai memakai baju dan duduk di ranjang, ia menatap cowok itu yang masih setia menunggunya membuat G mengelum senyum.
Gavin tersenyum tak urung ia mengangguk kecil. "Iya, besok Kakak pulang."
"Yeey, besok G gak mau sekolah ah."
"Loh kenapa?"
"G mau tunggu kak Gavin pulang, G juga males sekolah kalo ketemu sama Al." Ucapnya kembali cemberut, ia mengingat bagaimana sikap Al yang berubah drastis saat berpacaran dengan Ethan.
"Gak boleh gitu, G harus sekolah."
"Ih gak mau, Kak Gavin jangan paksa G dong." Ucapnya memanyunkan bibir seraya mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk kecil.
"Iya-iya." Balasnya terkekeh geli.
G terdiam sebentar, gerakan tangannya yang sedang mengusap-ngusap kepala berhenti.
"Biasanya kak Gavin yang selalu keringin rambut G, kayak gini." Ucap G kembali sedih. Gavin tersenyum kecut melihatnya.
"Udah ah jangan gitu wajah, besok kan kakak pulang."
G mengangguk kecil. Tapi wajahnya masih menunjukkan raut sedih. Gavin juga tidak bisa berbuat apa-apa.
"G mau oleh-oleh apa?" Ucap Gavin mengalihkan pembicaraan yang membuat mereka saling terdiam.
G mendengar itu langsung menatap Gavin dengan binar, ia mengetuk-mengetuk kepalanya dengan pelipis yang mengerut sedang berpikir apa yang akan ia minta pada Gavin.
Gavin terkekeh geli melihatnya, sangat mudah membuat mood G berubah.
"Hmmm apa ya..? G bingung, suka-suka kakak aja deh." Ucap G pasrah, ia tidak tahu apa yang dirinya inginkan. Ia meletak handukmya karena terlalu malas untuk mengeringkan rambutnya. Ia juga malas menggunakan hairdryer.
Gavin menganggukkan kepalanya pelan. Gavin melihat G menguap kecil, ia tahu jika gadisnya mengantuk.
"G tidur ya." Ucap Gavin lembut mengusap layar laptopnya.
Ga menggeleng dengan pipi yang mengembung. "G masih kangen sama kakak."
"Kakak gak bakal matiin ini. G tidur ya, kakak temenin."
G mengangguk pasrah, ia pun sudah sangat mengatuk, ia membawa laptopnya kesamping lalu G tidur menyamping ke arah laptop agar Gavin dapat melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Neighbor (Completed)
Teen Fiction"Kak Gavin." Gavin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melekat di pinggangnya terkejut saat gadis kecil ini melompat ke atasnya, untung ia dengan sigap menangkap gadis ini. "Kenapa hmm?" Tanya Gavin. "Gak lupa kan? mal...