32

145K 7.9K 669
                                    






Selamat membaca



"Kakak jangan di goyangin." G memegang erat balon bebek besarnya. Karena gadis itu sedang duduk di atas balon itu. Dan Gavin dengan jahil mengganggu G dengan cara menakut-nakuti Gadis itu seperti sekarang ini menggoyang-goyangkan balon G hingga membuat gadis itu kerap kali menjerit ketakutan b

"Iya gak lagi." Ucap Gavin.

Cowok itu setia menemani G yang sedang duduk cantik di atas balon itu sedangkan dirinya hanya berdiri seraya menopang dagunya di atas paha G.

G mengambil kamera yang bergantungan di lehernya.

"Kak Gavin." Panggil G disusul dengan cipratan air di wajah cowok itu, G dengan cetakan langsung memotret Gavin yang terlihat sangat lucu.

G tertawa keras saat melihat hasil dari foto yang ia ambil. "Lucu banget."

"Aura datarnya hilang." Seru G lagi. Gavin mengusap gusar wajahnya lalu menatap G tajam yang masih tertawa keras.

"Ck, G nakal." Desis Gavin tajam.

G menatap Gavin lalu meleletkan lidahnya mengejek Gavin. Karena kesal Gavin menarik tengkuk G dan menggigit hidung G keras.

"Ughhh sakit tauk." G mengusap hidungnya yang memerah dan sedikit perih.

Gavin melakukan hal yang sama dengan apa yang di lakukan G tadi, cowok itu juga meleletkan lidahnya mengejek G.

G mencoba menarik Gavin agar mendekat, agak kesusahan karena G masih berada di atas balon. Gadis itu tidak berani turun.

"Ih." Karena kesal G kembali mencipratkan air laut itu ke arah Gavin membuat cowok itu melotot sempurna.

G melakukannya berkali-kali, Gavin sudah sangat kesal. Lalu menarik G hingga terjatuh kebawah bahkan balon itu sampai terbalik.

"Aaaaa." Jerit G keras saat balonnya terbalik. Jantung G rasanya ingin copot jika Gavin tidak menahan pinggangnya sekarang juga.

"Kenapa hnm? Takut?" Tanya Gavin dengan senyum mengejek.

G memukul keras dada Gavin. "Nyebelin banget."

"Jangan nakal makanya."

"Dih. Suka-suka G—.. Aaaa kakak." Jerit G takut saat Gavin melepaskan tangannya di pinggang G. Untungnya tangan G masih mengalung di leher Gavin.

"Kakak, Pegangin." Ucap G lirih menatap Gavin dengan tatapan memohonnya.

"Pegang apa?" Tanya Gavin menggoda.

"Cepet, G takut. Beneran takut."

"Kaki G gak kepijak pasir." Lanjut G lirih.

Karena kasihan akhirnya Gavin kembali melilit pinggang G dengan erat. Membuat Gadis itu dapat bernafas lega.

"Jangan nakal." Ucap Gavin menatap G dengan geli. Gadis itu masih terlihat ketakutan.

G mengangguk.

"Kiss."

Karena sekarang G sudah kalah telak, dengan patuh gadis itu langsung mencium Gavin, G hanya menempelkan dan Gavin yang melumatnya hingga dirinya berkali-kali kehabisan oksigen.

Satu tangan Gavin menuju ke arah dada G tanpa melepas satu tangannya yang masih memegang Pinggang G. Bibir keduanya juga masih menyatu. Cowok itu mengambil Camera G kemudian langsung mengambil foto dirinya dan G yang sedang berciuman.

"Kakak."

————

Sekarang sudah sore menjelang matahari terbenam, G dan Gavin sedang duduk di pasir  dengan tubuh yang menghadap pada matahari langsung.

I Love You My Neighbor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang