Selamat membaca✨"Kakak jangan di goyangin." G memegang erat balon bebek besarnya. Karena gadis itu sedang duduk di atas balon itu. Dan Gavin dengan jahil mengganggu G dengan cara menakut-nakuti Gadis itu seperti sekarang ini menggoyang-goyangkan balon G hingga membuat gadis itu kerap kali menjerit ketakutan b
"Iya gak lagi." Ucap Gavin.
Cowok itu setia menemani G yang sedang duduk cantik di atas balon itu sedangkan dirinya hanya berdiri seraya menopang dagunya di atas paha G.
G mengambil kamera yang bergantungan di lehernya.
"Kak Gavin." Panggil G disusul dengan cipratan air di wajah cowok itu, G dengan cetakan langsung memotret Gavin yang terlihat sangat lucu.
G tertawa keras saat melihat hasil dari foto yang ia ambil. "Lucu banget."
"Aura datarnya hilang." Seru G lagi. Gavin mengusap gusar wajahnya lalu menatap G tajam yang masih tertawa keras.
"Ck, G nakal." Desis Gavin tajam.
G menatap Gavin lalu meleletkan lidahnya mengejek Gavin. Karena kesal Gavin menarik tengkuk G dan menggigit hidung G keras.
"Ughhh sakit tauk." G mengusap hidungnya yang memerah dan sedikit perih.
Gavin melakukan hal yang sama dengan apa yang di lakukan G tadi, cowok itu juga meleletkan lidahnya mengejek G.
G mencoba menarik Gavin agar mendekat, agak kesusahan karena G masih berada di atas balon. Gadis itu tidak berani turun.
"Ih." Karena kesal G kembali mencipratkan air laut itu ke arah Gavin membuat cowok itu melotot sempurna.
G melakukannya berkali-kali, Gavin sudah sangat kesal. Lalu menarik G hingga terjatuh kebawah bahkan balon itu sampai terbalik.
"Aaaaa." Jerit G keras saat balonnya terbalik. Jantung G rasanya ingin copot jika Gavin tidak menahan pinggangnya sekarang juga.
"Kenapa hnm? Takut?" Tanya Gavin dengan senyum mengejek.
G memukul keras dada Gavin. "Nyebelin banget."
"Jangan nakal makanya."
"Dih. Suka-suka G—.. Aaaa kakak." Jerit G takut saat Gavin melepaskan tangannya di pinggang G. Untungnya tangan G masih mengalung di leher Gavin.
"Kakak, Pegangin." Ucap G lirih menatap Gavin dengan tatapan memohonnya.
"Pegang apa?" Tanya Gavin menggoda.
"Cepet, G takut. Beneran takut."
"Kaki G gak kepijak pasir." Lanjut G lirih.
Karena kasihan akhirnya Gavin kembali melilit pinggang G dengan erat. Membuat Gadis itu dapat bernafas lega.
"Jangan nakal." Ucap Gavin menatap G dengan geli. Gadis itu masih terlihat ketakutan.
G mengangguk.
"Kiss."
Karena sekarang G sudah kalah telak, dengan patuh gadis itu langsung mencium Gavin, G hanya menempelkan dan Gavin yang melumatnya hingga dirinya berkali-kali kehabisan oksigen.
Satu tangan Gavin menuju ke arah dada G tanpa melepas satu tangannya yang masih memegang Pinggang G. Bibir keduanya juga masih menyatu. Cowok itu mengambil Camera G kemudian langsung mengambil foto dirinya dan G yang sedang berciuman.
"Kakak."
————
Sekarang sudah sore menjelang matahari terbenam, G dan Gavin sedang duduk di pasir dengan tubuh yang menghadap pada matahari langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Neighbor (Completed)
Roman pour Adolescents"Kak Gavin." Gavin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melekat di pinggangnya terkejut saat gadis kecil ini melompat ke atasnya, untung ia dengan sigap menangkap gadis ini. "Kenapa hmm?" Tanya Gavin. "Gak lupa kan? mal...