Kalian ada masuk notif ini gak sih?
Selamat membaca✨G dan Gavin sudah keluar dari tenda. Pemandangan yang pertama menyambut mereka adalah api unggun yang baru pertama kali G liat seumur hidupnya.
Kepala G tidak terlalu sakit lagi, karena sedari tadi ia duduk di depan api unggun ini dab Gavin tidak berhenti memijat kepalanya.
Baju G sudah terganti, karena Gavin mengambil hoodie dan memakaikannya pada G, karena cowok itu tidak ingin teman-temannya melihat tanda yang ia buat tadi.
Posisi mereka melingkari api unggun. Tapi G tidak melihat keberadaan Oliv dan Ethan. Entah kemana dua orang itu.
Gavin sudah menghentikan pijitannya, lalu mengangkat G agar duduk di depannya, duduk di sela kakinya yang mengangkang.
Gadis Itu diam saat Gavin mengangkatnya dengan santai. Ia sibuk memakan jagung bakar yang di berikan oleh Fian saat mereka keluar dari tenda tadi.
"Lo apain, Vin?" Goda Adit, Gavin menoleh. Lalu melihat arah mata Adit menuju ke arah gadisnya. Ia menajamkan penglihatannya saat menyadari jika Adit sedang menatap tanda yang ia buat di bawah telinga G.
Gavin menoyor kepala Adit dengan keras hingga membuat cowok itu hampir saja terjungkal jika dirinya tidak bisa mengibanginya.
Adit mencibik kesal. Sok imut pikir Gavin.
"Sayang jangan banyak-banyak. Nanti batuk." Ujat Gavin memeluk tubuh kecil G dari belakang.
"Baru juga setengah." Balas G cuek, lalu melanjutkan memakan jagung bakarnya.
G merasa sedikit terganggu dengan rambutnya yang tidak terikat membuat beberapa helai itu dengan bebas mengenai wajah dan juga matanya.
"Kakak pegangin rambut G." Ujar G
Gavin dengan patuh mengumpulkan rambut gadisnya menjadi satu lalu memegang rambut itu menunggu gadisnya selesai memakan jagung bakar itu
"Habis itu udah cukup ya."
G mengangguk kecil. G kembali sibuk menghabiskan jagungnya. Gavin kembali menatap Adit yang berada di sampingnya.
"Ethan mana?" Tanya Adit.
Gavin mengedik bahunya tanda ia tidak mengetahui keberadaan cowok itu.
"Banyak banget kissmark yang lo buat." Ujar Adit lagi dengan senyum licik. Ya, cowok itu dapat melihat dengan jelas tanda itu secara Gavin masih memegangi rambut gadis itu hingga terlihat seperti menguncir.
"Lo iri?" Balas Gavin.
"Dih, gak ada kerjaan iri sama bocah." Ejeknya seraya bangkit dan sedikit berlari menuju ke arah Regan dkk yang sedang memetik gitar hendak menyanyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Neighbor (Completed)
Ficção Adolescente"Kak Gavin." Gavin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melekat di pinggangnya terkejut saat gadis kecil ini melompat ke atasnya, untung ia dengan sigap menangkap gadis ini. "Kenapa hmm?" Tanya Gavin. "Gak lupa kan? mal...