Bab 4

75 5 0
                                    

"Selamat pagi anak-anak," sapa seorang guru yang baru saja datang.

"Pagi," balas seluruh murid beginner class A. Beginner class untuk murid baru terbagi menjadi A, B, C, D, dan E.

"Hm, karena kalian adalah murid baru. Aku akan memperkenalkan diri."

Ketika murid beginner class A ingin menjawab, guru tersebut lebih dulu memperkenalkan diri.

"Namaku adalah Norlan Qertaz, kekuatanku adalah angin," sela Mr. Norlan.

Mr. Norlan memiliki rambut biru dan iris mata senada. Senyum manis selalu mengiringi langkah pria tersebut. Mr. norlan adalah salah satu pria yang cukup popular di Academy Element School karena keramahannya.

"Oh, apakah Mr. sudah menikah?" celetuk salah satu gadis berambut merah sepunggung.

"Tentu saja ...."

Terdengar helaan napas dari gadis yang bertanya tadi. Dan hal itu tak luput dari pandangan Mr. Norlan.

"Tentu saja belum!"

Mr. Norlan pun tertawa. Semua murid tertegun, suara tawa yang cukup merdu dari Mr. Norlan membuat murid perempuan terhanyut.

"Kurasa dia berminat untuk membuat kita nyaman dengan pelajarannya," celetuk Zaverra sambil memandang datar ke arah Mr. Norlan.

"Ya, kau benar, Zaverra," tambah Yuri.

Setelah meredakan tawanya, Mr. Norlan pun memandang tajam seluruh murid. "Baik, aku akan memulai pelajaran," ujar Mr. Norlan tegas.

Seluruh murid terkejut dengan perubahan Mr. Norlan. Guru itu cepat sekali berubah ekspresi. Padahal mereka baru saja melihat wajah menyenangkan Mr. Norlan, kemudian berganti menjadi menyeramkan.

"Mr. Norlan!"

"Oh, ada apa rambut coklat," tanya Mr. Norlan.

Alice memutar bola mata ketika guru tersebut memanggilnya rambut cokelat.
"Alice Gi itulah namaku. Bisa tidak kita perkenalan dulu agar kau tak memanggil seseorang dengan warna rambut?" tanya Alice.

"Boleh saja, tetapi ... aku ingin ada materi yang dibahas hari ini. Soal perkenalan adalah hal yang mudah tapi yang membuat sebuah perkenalan sulit adalah kalian terlalu lama berbincang jika sudah saling mengenal nantinya, benar?" tanya Mr. Norlan.

"Ya mungkin benar."

"Baik, aku akan membahas sedikit tentang kekuatan sihir yang pertama kali muncul pada seribu tahun yang lalu."

Mr. Norlan berjalan menuju belakang kelas sambil menatap satu persatu murid barunya.

"Dulu, seseorang bernama Mike Glufor adalah seorang penjelajah yang suka menjelajahi reruntuhan yang ada di negeri ini. Sudah banyak reruntuhan yang dijelajahinya. Apa kalian pernah dengar jika tiap reruntuhan memiliki sesuatu yang berharga di dalamnya?"

"Hal berharga apa itu, Mr?"

"Hal yang berada di luar nalar. Seperti yang didapatkan Tuan Mike," jawab Mr. Norlan.

"Memangnya apa yang Tuan Mike
dapat?"

Mr. Norlan menatap murid-muridnya yang nampak antusias. "Dia mendapatkan sesuatu yang menggubah dunia ini yaitu The Ice."

Seketika terdengar bisik-bisik dari para murid setelah mendengar kata The Ice.

"Tapi mengapa tak ada yang suka menjelajah jika di setiap reruntuhan itu akan mendapatkan sesuatu yang berharga?" tanya Zaverra bingung.

"Pertanyaan yang bagus! Begini, menjelajahi reruntuhan bukanlah hal mudah. Banyak keperluan yang harus kau siapkan tentunya. Namun, dengan adanya kekuatan yang kita miliki sekarang ... menjelajah reruntuhan adalah mudah, mungkin," jawab Mr. Norlan.

The Ice [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang