Menteri itu menyeringai melihat raja iblis yang mundur. Sedangkan di hadapannya terdapat gadis kecil yang tengah menatapnya tajam.
“Oh, kau ingin membalasku dengan mengorbankan anak kecil ini, Zerga?” ejek menteri.
“Tidak. Tapi gadis kecil ini yang akan membuatmu menghilang dari dunia ini,” balas raja iblis.
Zaverra memandang menteri itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
“Aku akan membantumu, Zaverra,” ucap Levanta.
“Aku pun begitu,” tambah Yuki.
Senyumnya terukir mendengar ucapan Yuki dan Levanta. Semua rasa sakitnya karena kehilangan sosok orangtuanya pun akan Zaverra lampiaskan hari ini.
Sementara si menteri diselimuti oleh kabut hitam yang begitu menyeramkan. Mereka memandang menteri itu waswas. Raja iblis terbelalak menyadari satu hal.
“Kau menggunakan kekuatan yang dijaga pada reruntuhan itu?!” geram raja iblis.
Si menteri menyeringai. Kekuatan yang dia gunakan adalah hal berharga yang telah dia dapatkan dari reruntuhan. Sama halnya dengan kekuatan The Ice, kekuatan itu pun cukup berbahaya jika digunakan pada orang yang salah.
Tanpa aba-aba menteri menyerang Zaverra. Kekuatan menteri meningkat dua kali lipat, Zaverra cukup kewalahan karena menteri itu terus menyerangnya tanpa henti. Ternyata menteri itu memiliki kekuatan tanah, dan ditambah kekuatan yang setara dengan The Ice yaitu kekuatan hitam.
“Ada apa gadis manis? Kau sulit bukan melawanku? Kau tak dapat menyerangku, kan? Lemah!”
Zaverra mengayunkan pedanya untuk menangkis segela bentuk tanah yang diciptakan oleh menteri menyebalkan itu. Tanah yang dibuat menteri dapat berbentuk golem dengan kelincahan yang sulit Zaverra tandingi. Biasanya golem tak akan bisa bergeak secara cepat, tapi karena kekuatan tanah milik menteri bercampur dengan kekuatan hitam maka golem itu bergerak lebih cepat.
Ketika Zaverra tengah sibuk mengurus golem tersebut, dia tak menyadari di mana si menteri berada. Sedangkan menteri tersebut menatap Zaverra dengan seringainya. Di tangannya sudah ada anak panah yang siap membidik mangsanya. Setelah merasa tepat pada sasran, menteri itu melepas panahnya.
Srett
“Zaverra!!”
Gadis itu menoleh ke belakang, matanya terbelalak. Seseorang telah melindunginya dua kali. Matanya memanas, untuk kedua kalinya Zaverra melihat hal meyakitkan di hidupnya.
“ARGUS!!!”
Di hadapan Zaverra terdapat Argus yang berdiri dengan anak panah menembus jantungnya. Zaverra menangkap tubuh Argus yang hampir terjatuh. Untuk kedua kalinya dia memangku orang yang sama dengan keadaan yang menyayat hati.
“Tidak … jangan seperti ini lagi … kumohon …”
Zaverra menangis, dia tak sanggup untuk merasakan perasaan ini lagi.
“Senior …,” lirih Zaverra.
Argus menggeleng lalu tersenyum. Mereka yang melihat kejadian itu hanya mampu menahan tangis. Sementara menteri menatap Argus geram, rencananya untuk membunuh gadis kecil itu gagal. Tapi dia senang karena membunuh salah satu teman dari gadis kecil itu.
“Jangan menangis … ini kedua kalinya aku melihatmu menangis ... Zaverra ….”
“Maafkan aku. Karena diriku senior terluka, maafkan aku,” ucap Zaverra sambil menangis dan menundukkan kepala.
“Tidak … aku senang melakukannya ….”
“Kenapa … kenapa kau menyelamatkanku, Semior. Kenapa!” teriak Zaverra.
Argus meraih wajah Zaverra lalu tersenyum.
“Karena aku menyayangimu seba-gai ad-dik … selamat ting-gal ….”
🌺🌺🌺
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice [TAMAT]
FantasiSebuah tempat yang membuat dunia berubah, menjadi awal kedamaian diiringin kehancuran. Kejahatan pun bagai badai yang melanda dunia hingga hancur. Pengorbanan pun terjadi. Namun, semua pengorbanan ternyata sia-sia. Kejadian pada 1000 tahun yang lal...