Pagi ini angota magiki organosi diperbolehkan belajar di kelas masing-masing. Zaverra pun senang akhirnya bisa belajar kembali bersama teman-temannya. Setelah sarapan, mereka langsung memasuki kelas, dan tak lama bel pun berdering.
“Selamat pagi!”
“Pagi, Mrs.”
“Oh, apakah anggota magiki organosi tak melakukan latihan bersama pagi ini?” tanya guru itu setelah melihat Zaverra dan Zarge yang tengah duduk di kursi kelas.
“Tidak, Mrs,” jawab Zaverra dan Zarge bersamaan.
“Hm, begitu. Tapi kurasa Zaverra dan Zarge sudah dapat membuat banyak sekali ramuan. Jadi kalian berdua tak harus mengikuti pelajaran ramuan hari ini.”
“Aku masih ingin belajar bersama dengan temanku Mrs,” ujar Zaverra memelas.
“Kami sangat jarang bisa belajar di kelas seperti yang lain. Jadi pagi ini kesempatan kami untuk belajar bersama,” tambah Zarge.
Guru itu memejamkan mata sambil memegang dagunya.
“Hm, aku menyerah.” Guru itu mengangkat kedua tangannya.
“Bagaimana jika Zarge membantuku untuk mengajar hari ini? Sedangkan Zaverra membuat ramuan buatanmu sendiri.” Sebuah keputusan yang membuat Zaverra mengenyit.
“Membuat ramuan sendiri?” beo Zaverra.
Guru itu mengangguk mantap. “Buatlah sebuah ramuan ciptaanmu sendiri. Kau mengerti?”
“Tapi bagaimana caranya?”
Zaverra selalu melihat pada buku untuk belajar membuat banyak ramuan, tapi kali ini gurunya sendiri menyuruh dirinya membuat ramuan tanpa melihat buku alias buatannya sendiri?
“Kau bisa melihat buku yang berisi manfaat dari tanaman. Lalu kau bisa membuat ramuan dengan memanfaatkan kegunaan dari tanaman itu. Jadi intinya kau harus pergi menuju perpustakaan, lalu pergi ke laboratorium.”
Awalnya Zaverra ingin sekali menolak, tapi mendengar kata perpustakaan membuat keputusannya berubah. “Baik, Mrs.”
Sebelum pergi, Zaverra menyempatkan diri untuk berbiara pada Yuri.
“Kita akan bertemu di ruang makan, oke,” pesan Zaverra.
“Baiklah,” balas Yuri.
Zaverra melangkah menuju perpustakaan. Sesampainya di perpustakaan Zaverra dapat melihat Argus yang tengah duduk sambil membaca buku. Zaverra heran pada laki-laki yang menjadi seniornya itu, dirinya tak pernah melihat Argus memasuki kelas. "Halo, Senior!"
Argus mendongak, lalu tersenyum melihat siapa yang datang pagi ini ke perpustakaan.
“Loh, Zaveraa?”
“Ada apa, Senior?” tanya Zaverra bingung.
“Hm, tidak. Mengapa kau ada di sini?”
Zaverra terkekeh. “Aku disuruh membuat ramuan buatan sendiri oleh guru. Padahal hari ini aku senang sekali bisa belajar di kelas tapi sayangnya ….”
“Oh, begitu. Tadi kau bilang membuat ramuan sendiri?”
“Iya, Senior.”
“Kalau begitu kau membutuhkan ….”
Argus berdiri lalu menaiki lantai dua, dia berhenti di salah satu rak. Kemudian mengambil buku di rak tersebut dan memberikannya pada Zaverra.
“Kau membutuhkan buku itu untuk membuat ramuan.”
Sebuah buku dengan sampul berwana hijau dan gambar pohon. Zaverra mengambil buku itu dari tangan Argus. Dia mulai membaca halaman pertama buku itu. Tanpa sadar, Zaverra berjalan menuju lantai satu dan menuruni tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice [TAMAT]
FantasíaSebuah tempat yang membuat dunia berubah, menjadi awal kedamaian diiringin kehancuran. Kejahatan pun bagai badai yang melanda dunia hingga hancur. Pengorbanan pun terjadi. Namun, semua pengorbanan ternyata sia-sia. Kejadian pada 1000 tahun yang lal...