chapter 28 : Oldest

931 157 69
                                    

..

"Kau akan pergi berapa lama?" tanya Yeji begitu tidak mengiginkan kepergian Ryujin yang memang sudah bersiap sejak pukul delapan itu.

"Tidak lama, kucing..." jawab Ryujin dengan merotasikan bola matanya malas. Kenapa akhir-akhir ini Yeji menjadi sedikit– lembek? bukan seperti sebelum ia bertemu Yeonjun.

Yeji yang dulu adalah orang yang cuek dan tidak pernah bertindak manja. Selalu tegas dan kaku. Namun yang Ryujin temui ini, mungkin bukan Yeji, pikirnya.

"Biarkan Ryujin menjalankan kewajibannya. Ada Beomgyu dan keluarganya di sana, kau tidak perlu khawatir akan itu," tutur Yeonjun seraya merangkul bahu milik Yeji seraya memberi pengertian.

Menghela napas akhirnya, Yeji menjawab. "Baiklah, hati-hati. Dan Beomgyu, tolong kau jaga Ryujin dengan benar, dia orang yang ceroboh dan suka bercanda." Papar Yeji jujur dan Ryujin pun terbelalak tak terima.

"Heh, enak saja. Beomi tidak usah didengarkan."

"Apa kau! Beom dia memang seperti itu, keras kepala."

"Kau!"

"Kau!"

"DIAM!!!" tutur Taehyun menengahi.

Ia benar-benar jera mendengarkan adu mulut tanpa henti itu. Benar, Vampir sarkas itu tidak suka bising. Dan dengan tatapan jengahnya ia angkat bicara selagi keadaan sudah benar-benar hening. Tentu saja dengan seluruh perhatian teralihkan padanya.

"Beom, Ryu cepat kalian pergi. Kak Yeonjun tolong tenangkan Kak Yeji ke dalam. Soobin kau susul Hyunjin ke ruang latihan dan Lia ikutlah dengan Soobin," titahnya dalam sekali tarikan napas pada semua orang yang berdiri di halaman dekat garasi itu.

Perintah itu berjalan sesuai dengan arahan Taehyun walau Yeji dan Ryujin sempat bergumam tak jelas dengan berjalan berlawanan arah. Setelah mereka menghilang, barulah seseorang mengeluarkan protesnya ketika Taehyun ingin beranjak dari sana.

"Hei Tuan Pencuri, bagaimana denganku?" tanya gadis Lee seraya menunjuk dirinya sendiri bertanya.

Taehyun membalikkan badannya dengan alis terangkat sebelah. Seakan bertanya, apa? "Kau, ikut aku," putusnya final.

Lelaki bermulut pedas itu berjalan mendahului Chaeryeong menuju salah satu ruangan rahasia. Hanya anggota lama rumah ini yang tahu tempat apa yang ingin dituju Taehyun itu.

Di sana, setelah pintu besi itu terbuka. Ternyata ada suatu ruangan tempat menyimpan berbagai macam senjata. Chaeryeong yang notabenya manusia murni tentu saja sudah mengetahui hal itu, semuanya. Pistol berbagai macam laras, busur dan anak panah, tombak, pedang, belati, bumerang, bahkan garpu tala berujung runcing ada di sana. Sangat lengkap.

Baginya seperti sedang masuk ke dalam dunia fantasi sekarang. "Woah..." hanya itu yang menggambarkan rasa kagumnya.

"Jangan berkhayal, ini dunia nyata." Sahut Taehyun begitu mendapati sebuah pedang yang berukuran sedang, sepertinya cocok untuk Chaeryeong gunakan nanti.

"Pegang," dan diserahkannya pedang berbobot itu pada Chaeryeong yang belum pernah sama sekali menyentuh benda panjang nan pipih itu.

"Berat sekali, seperti batu," gerutunya seraya menerima uluran besi tajam itu.

Banyak ukiran kuno pada tiap sisi gengamannya. Chaeryeong akui, pedang ini sangatlah cantik dan juga ia menyukainya. Pun kemudian Taehyun berucap lagi. "Gladius. Kesayangan Romania, tidak sampai 1 meter dan ku rasa cocok untukmu," tuturnya selagi memilih beberapa pedang yang tergantung pada lemari kaca di sana.

"Apa tidak ada yang lebih ringan?" celetuk Chaeryeong dengan mengangkat pedang itu layaknya ingin bertarung.

Gadis itu berusaha mengayunkannya walau terasa seperti mengangkat balok kayu besar. Beberapa kali hilang keseimbangan dan hampir saja terjatuh ke lantai.

[i] YEONJI : Turns 7th [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang