..
ck, bagaimana bisa dia lupa ini hari apa. Dasar merepotkan.
Begitulah yang Taehyun ucapkan dalam hati sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Ia bersender pada mobil kesayangannya sembari menggerutu saat menunggu gadis Lee keluar. Karena sejak mereka sepakat untuk berangkat bersama, gadis itu belum menampakkan batang hidungnya sama sekali. Bahkan ini sudah 15 menit Taehyun menunggu dan rumah Chaeryeong masih tertutup rapat.
Pada akhirnya Salvalation satu itu beranjak dari sana untuk melesat ke depan pintu rumah Si gadis. Ia menarik napas dalam sebelum mulai berteriak sembari mengetuk pintu stengah tidak sabar.
"NONA LEE! JIKA KAU TIDAK SEGERA KELUAR MAKA AK–"
cklek.
Tunggu, apa benar Taehyun tengah mematung sekarang? Jika tidak, lantas kenapa pria Kang itu terdiam bak terpana saat melihat gadis berambut cokelat yang ia tunggu keluar dari pintu? "ish, dasar tidak sopan. Telingaku sakit, tahu." Chaeryeong menggerutu begitu mendapati Taehyun tidak bergeming di depannya.
Namun, tidak lama kemudian Taehyun sesegera mungkin menetralkan kembali mimik wajahnya. Ia menatap Chaeryeong setengah kesal. "Kenapa kau lama sekali? kita hampir terlambat, kau tahu."
"Hehe, maaf. Tadi aku memandikan dan memberi makan Licht dulu," tutur Chaeryeong tanpa rasa dosa. Gadis itu bahkan dengan santainya mengunci pintu rumah dan menatap Taehyun dengan senyum lebarnya.
Dan pada akhirnya Taehyun hanya mampu menghela napas pasrah setelahnya. Jika saja gadis itu tidak mengeluarkan senyum lebar nan hangat, mungkin Taehyun akan segera mengubur Chaeryeong ke dalam pasir hingga sebatas leher.
"Huh, ya sudah ayo." Taehyun berjalan mendahului Chaeryeong selepas mengunci pintu rumahnya. Chaeryeong mengikuti lelaki itu dari belakang menuju mobil.
"Wow, apakah ini benar-benar Maybach Exelero?" lontar Chaeryeong setengah terkejut dan juga kagum. Ia bahkan menaiki mobil itu dengan sangat hati-hati. Maklum saja, itu adalah mobil impiannya sejak kecil. Dan sekarang Chaeryeong benar-benar menaiki mobil mewah itu.
"Apa kau buta?"
Terus terang, gadis Lee mencebikkan bibirnya tanda kesal setelah mendengar balasan sarkas itu lagi. "Ish, kasar. Wow, ini bagus sekali. Akhirnya aku naik mobil mahal ini," kagumnya lagi, Chaeryeong masih melanjutkan aksi mengagumi mobil milik Taehyun itu.
"Dasar cerewet," gumam Taehyun yang masih mampu didengar oleh Chaeryeong. Lantas gadis itu pun segera melayangkan tangannya untuk memukul lengan Taehyun. Tanda kesalnya karena disebut gadis yang banyak bicara– oleh Taehyun.
Tapi, lagi-lagi gadis itu lupa jika Taehyun adalah Vampir. Gerakannya lebih cepat dari Chaeryeong, membuat Taehyun berhasil menangkap tangan bak putih susu itu sempurna. "Hati-hati dengan tanganmu, Cha. Kau bisa terluka," tutur Taehyun dengan raut netral.
Tentu saja, ini adalah kali pertama Chaeryeong mendengarkan suara Taehyun yang tidak menggunakan nada sarkas atau nada tinggi. Ini sungguh– bukan seperti Taehyun yang biasanya.
"Menyebalkan," hanya itu yang mampu Chaeryeong ucapkan sebagai balasan pada Taehyun selagi mobil itu melaju menuju rumah Taehyung. Setelahnya pun hanya ada diam karena mereka tidak tahu harus memulai pembicaraan apa hingga tidak terasa mobil itu tiba di tempat tujuan dengan cepat.
Tidak ada pesta megah dan tidak ada banyak orang. Dalam resepsi pernikahan itu hanya ada kerabat dekat, keluarga, dan tamu yang mendapat undangan khusus saja dari Yeonjun dan Yeji. Mereka sengaja membuatnya menjadi sederhana dan memiliki quality time lebih banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] YEONJI : Turns 7th [✔]
Vampiros[on revision] Misteri akan kehidupan di kota yang ia tinggali selama ini satu-persatu terkuak. Yeji, gadis yang bahkan tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya harus diseret masuk ke dalam hidup Yeonjun yang penuh enigma. 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒔 𝒕𝒉𝒆 𝒍𝒊𝒕�...