..
"Hoaamm..., minggu pagi yang cer- wait a minutes, what are you doing here?"
"It's too early to debate with you. Aku hanya ingin berlatih bersama Hyunjin, apa salahnya?"
"Cih, lebih baik aku memandikan Licht." Ya, gadis Lee memutuskan untuk pergi dari teras belakang. Jika bukan karena pemuda Kang, pasti ia masih bertahan di sana. Pagar yang hanya setinggi pinggang itu memang sedikit merusak pemandangan paginya, dan berakhir dengan melihat Taehyun ada di halaman belakang rumah Hyunjin, membuat Chaeryeong mendengus
Hei, seorang Taehyun? apa benar jika ia hanya melatih Hyunjin saja atau ada hal lain? Oh, mungkin sepertinya pilihan kedua lebih menarik. Tapi jujur saja, niat pertama Taehyun datang ke rumah Seokjin adalah berlatih bersama Hyunjin, tidak lebih. Ia juga berencana mengajak Soobin dan Kai untuk latihan sekaligus membedah clue yang aneh nan janggal dari khasus yang terjadi akhir-akhir ini.
"Dasar gadis tidak sopan. Awas saja nanti," monolog Taehyun bergumam. Dengan datarnya ia mengangkat pedang dalam genggaman di tangannya. Dulu tangan itu sangat suka memakai Gladius, tapi sekarang bukan ia lagi pemiliknya. Pedang itu sudah beralih tangan pada gadis Lee.
Taehyun tertawa pelan kemudian, ia menatap pintu yang tidak sepenuhnya tertutup di seberang sana. "Kau akan menyukainya sampai kapanpun, Cha. Gladius kini milikmu," tuturnya dengan senyum simpul.
Namun, baru saja Taehyun ingin mengayunkan pedangnya, tiba-tiba terdengar teriakan. Suara setengah melengking itu terlalu tajam di telinga Taehyun, hingga lelaki itu menoleh cepat dan menautkan kedua alisnya dengan manukik tajam.
"AAAAaaaa!!!"
"Cha!"
Dengan tergesa, Taehyun melompat dari pagar pembatas itu dan masuk begitu saja ke rumah Chaeryeong. Sungguh, wajahnya terlihat tidak biasa saat ini. Sangat tidak biasa. "Cha! ada apa? kau kenapa?" tanya pria Kang dengan buru-buru setelah mendapati gadis Lee berdiri di dekat dapur.
Gadis itu menoleh saat Taehyun mengguncang kedua bahunya. Menjawab dengan setengah kesal. "Tiba-tiba saja Licht mencakar kakiku. Aku tidak tahu dia kenapa, dia...."
Seketika Taehyun melepaskan kedua tangannya dari bahu Chaeryeong. Lelaki itu menghela napas kasar dan menatap Chaeryeong datar saat gadis itu sibuk mengoceh menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi padanya.
"Ku kira ada apa. Merepotkan," tutur Taehyun santai dan setengah kesal. Hei, bahkan itu hanya kucing, tapi Taehyun sangat sebab dirinya seperti ditipu. Chaeryeong tentu saja merespon tidak terima. Dan dari sini semua tahu bahwa mereka akan memulai lagi perang dunia ke- entahlah, mungkin banyak atau bahkan tidak terhingga.
"Hei Tuan pencuri, kenapa kau selalu mengatakan bahwa aku merepotkan? aku tidak meminta kau datang ke sini, kau tahu."
Taehyun pun membalasnya sedemikian rupa. "Jadi, jika ada penyusup dan ingin membunuhmu, kau tidak akan menerima bantuan siapapun, begitu?"
"Tapi kenapa kau yang datang? aku tidak me-"
"Karena kau adalah tanggung jawabku, Cha," potong Taehyun cepat.
Gadis Lee terdiam setelah mendengar perkataan Taehyun yang terdengar serius. Ia juga merasa aneh dan bersalah saat itu juga, kenapa Taehyun mau membantunya? kenapa Taehyun bersikap seperti ini padanya? padahal lelaki itu sudah mau repot untuk menjaganya, tapi kenapa sikap Chaeryeong seakan tidak peduli? apa ia terlalu jahat pada Taehyun?
"Maaf...," lirih Chaeryeong sembari menunduk.
"Kau benar, seharusnya aku berterimakasih padamu," sambungnya masih dalam tundukan. Gadis itu hanya bisa meremat ujung piyamanya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] YEONJI : Turns 7th [✔]
Vampiros[on revision] Misteri akan kehidupan di kota yang ia tinggali selama ini satu-persatu terkuak. Yeji, gadis yang bahkan tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya harus diseret masuk ke dalam hidup Yeonjun yang penuh enigma. 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒔 𝒕𝒉𝒆 𝒍𝒊𝒕�...