..
Magis itu lagi?
"Tzuyu? kau ada di sini?" tanya Taehyung dengan raut yang bingung setelah membuka pintu rumahnya lebar dan mendapati adiknya sudah ada di dalam rumah. Taehyung kemudian mempersilakan Yeonjun dan Yeji masuk membawa anak mereka setelah kembali dari rumah sakit.
Jennie yang menyadari suatu keanehan, terus terang menatap Tzuyu dalam sembari menggeleng pelan. Tapi sayang, isyaratnya itu tidak diterima sama sekali oleh gadis Choi. Apa amarah gadis itu tengah memuncak kali ini? atau bahkan kadar muaknya sudah akan meledak saat melihat mereka datang. Apalagi dengan dua bayi dalam gendongan pasangan yang menurutnya paling sialan itu.
"Hei, kau baik-baik saja?"
"Tidak," jawab Tzuyu singkat sebelum mulai mengungkapkan semuanya.
Tangannya terulur begitu saja menunjuk ke arah Yeonjun dan Yeji. "Aku tidak akan pernah baik jika melihat mereka. Dan juga dia," pun ia menunjuk tepat ke arah Jennie secara tiba-tiba.
Wanita itu ternyata punya feeling yang benar. Tzuyu tidak menyukainya, sejak awal, sejak Taehyung mengenal dirinya pada keluarga besar Choi.
"Dia pembawa sial. Mereka pembawa sial. Sejak awal aku sudah muak dengan Kim Jennie, dia adalah pembunuh. Dia membunuh Ibuku. Dia-"
Bunyinya memang tak nyaring. Tapi tamparan itu sangat terasa panas di pipi kiri Tzuyu. Taehyung menamparnya tanpa tapi, darahnya sedikit meninggi ketika Sang adik menyebut Ibunda tercintanya. Taehyung tahu betul sepsrti apa yang terjadi pada Bundanya dulu. Bukan- bukan Jennie pembunuhnya, bahkan wanita otu tak ada hubungannya sama sekali dengan kepergian Bundanya.
"Kau menamparku demi dirinya? kau menampar adikmu, Kak?" tanya Tzuyu seraya tersenyum kecut. Ia sudah memblokir rasa sakit atau apapun itu saat Taehyung melayangkan tamparan pada pipinya.
"Ya. Kau keterlaluan, ternyata benar, kau berhubungan dengan Jung Dawon dan Hunter. Kau bukan lagi adikku," tutur Taehyung menatap datar ke arah Tzuyu. Sirat kecewa begitu kentara di matanya.
Bukan terkejut lagi yang Taehyung rasakan saat ini, tapi menyesal dan juga sakit hati. Tzuyu mengkhianatinya, keluarganya, dan juga Azurea dengan bergabung menjadi Hunter. Ia tidak menyangka jika ini sangatlah tak terduga.
"Kau melanggar janjimu pada Ayah! kau membuatku muak dengan memilih Kim Jennie yang padahal aku membencinya! dan kau- ah, jika Jung Dawon mati, seseorang harus menggantikan jiwanya."
Tzuyu menatap mereka satu persatu dengan mata tajamnya. Tapi pandangan itu akhirnya jatuh pada bayi dalam gendongan Yeji. Ia menginginkan Si kecil yang tak berdosa itu lenyap guna menggantikan jiwa Jung Dawon.
Namun satu hal yang perlu dipahami. Mereka yang baru saja lahir, mereka yang baru saja melihat dunia, tidak bisa menyerahkan jiwanya begitu saja. Dan Tzuyu tahu persis jika ia yang akan membantunya melepaskan jiwa itu untuk kembalinya Jung Dawon.
Tzuyu begerak cepat ke arah Yeji. Namun, Yeonjun yang dapat membaca itu dengan tepat sasaran pula, dengan kilat mencekal tangan Tzuyu erat.
"Tidak ada seorang pun yang boleh menyentuh keluargaku. Jika dia sampai melakukannya, aku pastikan akan mendapat balasan yang lebih kejam." Yeonjun bahkan mengucapkannya dengan penuh penekanan.
Ia menatap Tzuyu tajam dengan rahang mengeras. Jika bukan karena Yeonjun sedang menggendong putri kecilnya, ia sudah memastikan Tzuyu tak lagi melihat dunia.
Sungguh kejam. Tapi itu adalah sumpahnya sendiri. Sekali ia mendapati ada yang mengusik keluarganya, Yeonjun pastikan orang itu akan menyesal seumur hidupnya. Karena ia sungguh membenci pengkhianat. Sebab berkhianat adalah bentuk serangan terhadap diri sendiri secara tidak langaung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] YEONJI : Turns 7th [✔]
Vampiros[on revision] Misteri akan kehidupan di kota yang ia tinggali selama ini satu-persatu terkuak. Yeji, gadis yang bahkan tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya harus diseret masuk ke dalam hidup Yeonjun yang penuh enigma. 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒔 𝒕𝒉𝒆 𝒍𝒊𝒕�...