..
"Begitu ya... bisa kau beritahu mereka jika sudah kambali nanti untuk bertemu Ryujin? ini keinginannya."
Dengan senyum simpul Yeonjun menganggukkan kepalanya, "terima kasih, Yeon." Yeji terus terang memegang tangan Yeonjun yang entah sejak kapan membuat dirinya nyaman berada di dekat pria itu.
"Ingin ku antar kembali?" tanya Yeonjun sembari berdiri masih dengan menggenggam tangan mungil Yeji.
"Tentu."
Setelahnya, mereka beranjak dari rumah Yeonjun melalui jalan yang sama. Yang digunakan mereka untuk ke sana tadi, memang dekat dengan rumah sakit. Berjalan dengan bergandengan tangan tentu saja membuat detak jantung Yeji kian bertambah cepat, pria Choi mampu membuatnya tersipu malu dengan hal-hal kecil, apalagi mengingat kejadian di dapur rumah Yeonjun yang terus saja membuat Yeji tersenyum selama berjalan ke rumah sakit.
Langkah Yeji kian memelan bersamaan dengan dirinya yang melihat dua orang dengan menggunakan pakaian serba hitam yang berada di depan pintu ruangan Ryujin.
Yeonjun tahu apa yang dilihat Yeji, ia tahu pula siapa sebenarnya mereka. Disinilah jiwa Seernya berguna, dengan sigap dibawanya Yeji bersembunyi di persimpangan antar lorong.
"Ini akan sedikit berbahaya. Setelah aku berlari ke arah mereka, kau harus masuk ke ruang inap Ryujin, okay?"
"Memangnya ada apa? mereka siapa? kenapa kau membawaku bersembunyi?" Yeji sendiri bingung, Yeonjun membawanya bersembunyi di persimpangan kamar untuk tujuan yang tidak ia ketahui.
"Nanti kau akan tahu. Bersiaplah," setelah mengatakan itu, Yeonjun memutar jalan dan berniat membunuh kedua orang itu. Siapapun tahu bahwa Vampir mempunyai kecepatan di atas rata-rata, kedua orang itu tertangkap basah dan melarikan diri ke luar rumah sakit dengan langkah cepatnya sebelum Yeonjun sempat menghabisi mereka.
Tapi itu hanyalah angan.
Seer seperti Yeonjun hanya berjalan santai akhirnya, dan melakukan teleportasi ke tempat kedua orang itu melarikan diri, tidak ada kata sulit baginya.
"Ke-kenapa kau bisa berada di sini?" tanya salah satu dari mereka.
"Biar ku tebak, kalian membutuhkan darah keturunan Lestat dan ingin mengubahnya menjadi Slave, bukan?"
Hanya mata dingin dengan tatapan datar itu yang mampu mengisyaratkan bahwa kedua orang itu dalam bahaya.
"Bukan urusanmu," jawab salah satunya. Yeonjun tidak memerlukan wajah mereka yang tertutup buff dan jubah itu, yang jelas ketika zona tenangnya diganggu, maka siapapun akan menerima konsekuensinya.
"Sayang sekali Vampir sepertimu masih dibiarkan hidup di sini."
Sedetik kemudian Yeonjun menyeringai lebar dan dengan kecepatannya yang melebihi kilat itu, berhasil ditangkapnya salah satu dari mereka dan diseretnya menjauh satu sama lain.
"Lepaskan dia!" ucap orang itu dengan kilat mata marah yang meluap. Dan Yeonjun sudah tahu pasti atas respon yang mereka berikan itu, karena mate akan selalu seperti ini, kan?
"Siapa yang memerintahmu?" tanya Yeonjun dengan tatapan datar dan jangan lupakan netra merahnya yang menyala itu, membuat siapa saja yang menatapnya diam tak berkutik.
Dan orang yang di cengkeramnya kali ini meronta hebat ingin melepaskan diri, namun cekalan Yeonjun pada tangannya begitu kuat dan terasa panas.
Siapa dia sebenarnya? batin orang itu.
"Jangan katakan!!" lihatlah bahkan ada sedikit drama di sini, Yeonjun jadi muak.
"Pergilah, cepat!!" ucapnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] YEONJI : Turns 7th [✔]
Vampiros[on revision] Misteri akan kehidupan di kota yang ia tinggali selama ini satu-persatu terkuak. Yeji, gadis yang bahkan tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya harus diseret masuk ke dalam hidup Yeonjun yang penuh enigma. 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒔 𝒕𝒉𝒆 𝒍𝒊𝒕�...