chapter 54 : Red Drop

558 90 194
                                    

..

"Aaaa..., Yeji! aku sangat merindukanmu. Oh, lihat perutmu, besar sekali."

Yeji tersenyum hangat membalas pelukan Ryujin yang baru saja datang ke rumahnya. Pun beberapa menit kemudian datang dua buah mobil yang diyakini jika itu adalah milik Kai dan juga Taehyun. Terlihat jelas, mobil mahal keduanya.

Dan tentunya dengan seorang lelaki yang berlari ke arah Yeji, memeluknya juga kemudian. "Ish..., pelan-pelan, Hyunjin. Bisa-bisa Yeji melahirkan sekarang hanya karena kau terlalu semangat memeluknya," tegur Ryujin sembari menepuk punggung Hyunjin cukup keras.

Ya, kedekatan mereka cukup baik. Bak adik-kakak sungguhan yang sesekali bertengkar. Dan Hyunjin hanya tersenyum lebar seraya melepaskan pelukannya.

Beomgyu dan Yeonjun yang melihat itu hanya menggelengkan kepala akan kelakuan Hyunjin dan Ryujin itu.

"Woah, perutmu sudah besar sekali, Kak. Woah...."

Tahu bukan, siapa yang selalu berdecak kagum oleh apapun yang membuatnya terpukau? ya, dia adalah Lee Chaeryeong. Ia, Taehyun, dan Hyunjin berada dalam satu mobil milik Taehyun.

Dan terakhir sebelum Yeonjun menyuruh mereka masuk ke dalam rumah, Kai dengan terang-terangan menggandeng tangan Yuna tanpa ekspresi khusus. Sedangkan gadis itu sendiri punya respon sama seperti Chaeryeong, menatap gemas perut Yeji yang sudah membesar.

"Kalian ingin di sini terus? kasihan Yeji, ayo masuk," ajak Yeonjun seraya menggiring Yeji untuk berjalan terlebih dulu. Mendudukkan istrinya itu di tengah sofa panjang agar nyaman. Mereka juga mengikuti setelahnya.

"Ah, akhirnya duduk juga. Kak Yeonjun, tolong minumnya, hehe." Pemuda bermarga Huening itu langsung mendapat pukulan di kepalanya dari Yuna.

"Heh! dasar tidak sopan," ucap Yuna terang-terangan. Baiklah, Kai hanya bisa mencebikkan bibir ketika Yuna mengeluarkan tatapan tajamnya.

"Kasar sekali jadi perempuan," gerutunya setengah malas. Jangan hiraukan mereka, yang lebih jelas di sini adalah Hyunjin. Adik laki-laki Yeji itu tanpa permisi dan basa-basi langsung pergi ke dapur sendiri untuk mengambil satu botol jus siap minum dari dalam kulkas.

"Ternyata ada yang lebih parah darimu, Kai. Lihat itu," ucap pemuda berambut abu di sana.

Setelah Beomgyu mengatakan itu, mereka menoleh ke arah dapur dimana ada seonggok manusia yang sedang meneguk habis minuman dalam botol itu. Hwang Hyunjin selalu melakukan apa yang ia mau, lagi pun ia juga kerap berkunjung ke rumah ini..

"Ah, maaf. Jika kalian haus ambil saja di dapur. Maaf, aku tidak bisa banyak bergerak kesana-kemari," sahut Yeji merasa tidak enak karena hanya duduk dan tidak melayani tamu dengan baik. Beberpa minggu ini Yeji mudah lelah walau hanya untuk berjalan ke dapur atau hal-hal kecil lainnya.

Dan Chaeryeong yang menyadari itu pun terus terang menanggapi Yeji. "Tidak masalah, Kak. Kau duduk yang cantik saja, biar aku yang buat minumnya," balas gadis Lee tanpa beban.

"Aku bantu, ya, Chaeri." Chaeryeong mengangguk setuju dengan imbuhan Ryujin. Selagi mereka ke dapur, Hyunjin yang baru saja kembali, langsung mendudukkan dirinya di samping Taehyun.

"Eh, ku kira kau yang membantu Chaeri. Payah sekali, Kak." Hyunjin berkata dengan setengah santai, mungkin lebih tepatnya setengah tidak sadar.

Taehyun tentu saja menghela napas kasarnya. Belum, ini belum waktunya memberi Hyunjin api. "Dia bisa sendiri tanpa aku," lontar Taehyun datar dan malas. Hei, kenapa ia terus saja dipojokkan bersama Chaeryeong?

Mereka aneh, batin Taehyun.

"Das–"

ting tong.

[i] YEONJI : Turns 7th [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang