chapter 23 : We Did It!

1K 180 30
                                    

..

"Uhuk... uhuk..."

"Sial sekali," ucap Soobin lirih.

Rupanya nasib baik masih berpihak pada mantan Alter itu. Alasan kenapa Soobin berakhir di gedung tua ini adalah karena sewaktu ia memutuskan untuk berpencar dengan Kai dan juga Yuna, sosok berjubah hitam mengikuti dirinya.

Dan hal yang tak terduga pun terjadi. Vampir berlesung pipit itu menerima serangan dari arah belakang secara mendadak. Setelah menghabiskan beberapa menit untuk benar-benar membuat orang berjubah itu tumbang, ia berhasil meloloskan diri walau banyak luka yang tubuhnya dapatkan.

"Bagaimana dengan Lia?" ucapnya monolog.

Ia hanya sendiri sedari malam, sibuk membersihkan darah yang keluar dari luka yang ia dapat dengan baju yang ia robek sendiri.

Tidak parah tentu saja. Soobin tak begitu menggagas lukanya, justru ada yang lebih ia khawatirkan. Mereka adalah Kai, Yuna, dan Lia.

brak...

Suara itu membuat atensi Soobin teralihkan. Ia menolehkan kepalanya pada pintu yang terbuka lebar di depan matanya.

"Kak Soobin..." tutur Kai setengah terkejut melihat Soobin dengan luka-luka itu. Dan setelah membukanya, Kai kemudian menutupnya kembali dengan diikuti Yuna.

"Tumben sekali memanggilku Kakak, biasanya juga hanya nama," kekeh Soobin sembari menegakkan tubuhnya dari posisinya yang tengah duduk bersandar itu. Pun masih sempat memberikan candaan pada Kai.

"Kenapa kau bisa sampai seperti ini? biar ku obati dulu," Yuna berinisiatif segera mengeluarkan beberapa lembar kassa dan obat untuk dibalutkan pada luka Soobin.

"Terima kasih," balas Soobin sembari Yuna membereskan perlengkapan obat itu.

"Sebenarnya kau ini kenapa, sih? bisa luka-luka seperti itu?" tanya Kai lagi. Rasa penasarannya kian mendominasi. Ralat, bukan hanya penasaran namun khawatir juga dengan pesan terakhir Soobin yang lelaki itu kirim pada ponselnya.

"Entah, setelah kita berpencar, seseorang mengikutiku dan dia menyerangku tiba-tiba sampai akhirnya kami melakukan pertarungan kecil," jelas Soobin.

"Lalu kemana dia sekarang?"

Soobin mengendikkan bahunya tanda tak tahu, "serangan terakhirku membuatnya tumbang. Aku tidak tahu dia mati atau maaih hidup," lanjut Soobin.

"Apa kau mengenali wajahnya?" kini Yuna ambil suara dalam perbincangan itu.

"Ya, sedikit. Sepertinya aku pernah melihat wajahnya dulu, tapi aku lupa siapa namanya," jawab Soobin sembari mengingat-ingat wajah yang tidak asing ia lihat semalam.

"Ya sudah yang penting tidak cidera serius," sahut Yuna seraya melihat sekitar.

"Lalu bagaimana dengan Kakak Yuna, apakah kalian menemukan petunjuk?"

"Nope."

Kai membalasnya seraya memberi gelengan pelan. Memang benar bahwa ekspedisi mereka belum habis, namun di balik itu juga mereka tidak menemukan petunjuk apapun.

"Bagaimana dengan Lia? kau mau lanjut?"

Kata-kata terakhir Kai yang cukup terdengar dari tempat Yuna berdiri itu tentu saja mengalihkan dunia Yuna seketika. Ia membelalakkan matanya dan menajamkan pendengaran, takut jika ia sudah salah mendengar.

"Kai, tolong katakan sekali lagi," pinta Yuna seraya membalik badan menghadap Kai dan juga Soobin.

"Katakan apa? bagaimana dengan Lia?" ulang Kai dengan kernyitan bingung di dahinya.

[i] YEONJI : Turns 7th [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang