..
cklek.
bruk!
"Astaga, Tzuyu...."
Jennie yang tampak khawatir setengah mati itu, langsung membawa Tzuyu duduk di sofa ruang tamu. Jangan tanya keadaan gadis Choi satu ini, dia sudah lemas dengan luka-luka yang ada di seluruh tubuhnya sebelum jatuh tersungkur di depan pintu setelah berhasil menekan bel. Luka sayat, cambuk hingga pada kakinya, serta lebam di area wajah, membuat Jennie sangat yakin jika adik iparnya itu menghilang selama tiga bulan bukan tanpa alasan.
"Apa yang membuatmu sampai seperti ini?" tanya Jennie sembari membersihkan dan mengobati luka Tzuyu.
Gadis itu menjawab setelah meneguk satu gelas penuh Absinthe, "Hunter. Mereka menyanderaku demi Yeji, Kak," adunya dengan suara yang sedikit bergetar.
Rekayasa?
Pun Tzuyu melanjutkan, "mereka membawaku ke Scintilla dan menyiksaku. Mereka menginginkan Yeji, tapi aku berhasil membohongi mereka jika Yeji bukanlah Antlers," jelasnya dengan mimik wajah khawatir yang teramat palsu. Sebab black magic, semua kebohongan Tzuyu tidak terlihat sama sekali.
"Aku mengkhawatirkan Yeji, Kak. Mereka sangat kejam."
Jennie terus terang memeluk adik Taehyung itu dengan hangat. Ia bahkan mengusap punggung Tzuyu dengan maksud menenangkan. "Tenanglah, kau sudah aman. Yeji akan baik-baik saja selama dia bersama Yeonjun. Tapi, bagaimana kau bisa pergi dari sana?" tanya Jennie sangat ingin tahu.
Setelah melepas pelukan, Tzuyu menjelaskan lagi. "Aku kabur setelah beberapa hari memberontak, walau dengan keadaan seperti ini, aku bersyukur menemukan pilar untuk teleportasi," air mata gadis itu bahkan jatuh begitu saja.
Jennie mengusap punggung Tzuyu lagi, "maafkan aku, Tzuyu. Tidak seharusnya aku berpikir macam-macam tentangmu. Kau juga sudah melindungi Yeji. Terima kasih," tutur Jennie tulus dalam pelukan itu.
Tzuyu membalasnya, ia juga memeluk erat Jennie layaknya saudara kandung. Juga membiarkan air matanya jatuh dengan percuma. Tanpa ekspresi, tanpa emosi, dan tanpa kata. Tuzyu berhasil melakukannya. Ia harap ini berjalan dengan baik dan tanpa celah sedikit pun. Walaupun sedikit menahan rasa bencinya selama beberapa bulan lagi.
Sabar Tzuyu, kau harus melakukannya dengan lebih halus.
..
"Astaga keponakanku..., walaupun wajahnya belum terlihat, tapi gambarnya sangat cantik."
"Siapa dulu Kakeknya."
"Aku Ayahnya, sudah pasti rupawan."
"DIAM!!"
Seketika perdebatan kecil itu terhenti karena suara lantang Yeji. Ia benar-benar bosan kala mendengar adu argumen dari barisan para lelaki yang tengah duduk berjajar dengan rapih di satu sofa panjang itu.
Sedari Yeji pulang dari rumah sakit, mereka bertiga hanya asyik memandangi foto hasil rontgen yang dibawa Yeji dan Yeonjun beberapa menit lalu.
"Kalian berisik. Aku bahkan ingin bicara saja sulit dan kalian justru tidak mendengarkanku. Sudahlah, aku ingin makan saja di dapur," tutur Ibu hamil itu seraya bangkit dari tempat duduknya setelah menatap kesal ketiga lelaki di depannya.
Sungguh, mereka terlihat seperti tiga anak burung beo sekarang. Yeji melenggang pergi ke dapur karena Si Kecil menginginkan sebuah apel dari dalam kulkas. Tentu saja hal itu membuat ketiganya heran bukan main atas respon Yeji. Namun, setelahnya mereka saling tatap untuk menyalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] YEONJI : Turns 7th [✔]
Vampiro[on revision] Misteri akan kehidupan di kota yang ia tinggali selama ini satu-persatu terkuak. Yeji, gadis yang bahkan tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya harus diseret masuk ke dalam hidup Yeonjun yang penuh enigma. 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒔 𝒕𝒉𝒆 𝒍𝒊𝒕�...