chapter 35 : Barcode

702 109 22
                                    

[ about the bird that be free ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ about the bird that be free ]

..

Bisik-bisik mulai terdengar, menyapa telinga antar anggota Outcast di markas besar mereka. Termasuk salah satu pemuda yang sedang menikmati makan siangnya hari ini. Yang jujur saja itu sedikit mengganggunya.

Iya, dia itu sempat ditawan.

Bagaimana dia bisa lolos dengan mudah?

Kurasa dia pengguna black magic.

Jeon Heejin sedikit berbahaya dia

brak!

Pemuda itu menghentikan kegiatannya sejenak, menatap sekalilingnya mulai ramai, ia bergegas mencari Si tokoh yang sedang menjadi perbincangan para anggota Outcast. Siapa lagi jika bukan Jeon Heejin yang baru saja sampai di markas.

Ternyata gadis itu sedang memberi laporan pada Sang ketua, Yohan. Sedangkan pemuda itu hanya menyaksikannya dari dekat pintu masuk ruangan Yohan. Ia turut mendengarkan dengan seksama apa yang akan Heejin katakan pada ketua mereka itu.

"Ketua, izinkan aku memberi kabar buruk padamu," tutur Heejin dengan sedikit terburu karena cepatnya ia kembali untuk menemui Yohan.

Alis Yohan menyatu, tidak biasanya ia menjadi seperti ini. "Katakan," jawabnya.

Heejin mengambil napas dalam sebelum menjelaskan. "Putra Azurea, selama ini dia adalah pemilik Lucifer. Tapi bukan hanya itu, ada yang lebih berbahaya dari Putra Azurea, dia adalah pengguna black magic dan aku tidak mengetahui siapa dia sebenarnya. Yang paling penting dari itu semua, sosok ini juga mengincar Antlers sama sepertimu," paparnya dengan raut tegas.

Yohan masih diam, ia mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya pada lengan kursi kebesarannya. Ia mengambil kesimpulan bahwa ia punya lawan yang berat kali ini.

"Kau gantikan Heeseung. Siapkan pasukan perang terutama Cyclops dan Ouger, buat rencana B," putus Yohan seraya bangkit dari tempat duduknya.

Heejin mengangguk mengerti, gadis itu segera bergegas keluar dari sana untuk mempersiapkan semuanya sesuai perintah dari Yohan. Namun, saat ia melewati pintu, langkahnya terhenti. Seseorang telah menahannya di sana.

"Kau baik-baik saja?" tanya orang itu.

Heejin menatapnya datar, "Aku baik-baik saja, Jeongin. Lebih dari baik ketika kau tidak pernah datang menjemputku ke tempat sialan itu," ungkapnya terang-terangan, sungguh ia sangat kecewa pada Jeongin karena tak berusaha menolong Heejin sewaktu Yeonjun membawa gadis itu dan menahannya di ruangan bawah tanah.

"Maafkan aku Heejin, a-aku...."

"Sudahlah, ada hal yang lebih penting sekarang. Kuharap kau juga fokus untuk hal ini," jawab Heejin dan ia pun segera beranjak dari sana. Ia benar-benar malas berbicara dengan pemuda itu.

[i] YEONJI : Turns 7th [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang