chapter 27 : XVII

956 156 44
                                    

..

Azurea, 17 Agustus 2042.

Kastil itu. Tempat dimana Choi Taehyung memulai semuanya sejak ia dilahirkan dan ditakdirkan menjadi penerus kerajaan milik Sang Ayah- Choi Siwon.

Dan berdirinya kembali ia di halaman Kastil yang terletak jauh tersembunyi dari rumah utamanya, adalah salah satu bentuk pengabdiannya pada peninggalan milik Sang Ayah.

Beberapa waktu lalu ia kembali dari HyoHera bersama dengan permaisurinya, siapa lagi jika bukan Choi Jennie. Tidak hanya berdua saja, kali ini ia mengikutsertakan Seokjin dan juga Jisoo. Walaupun mereka teman lama, namun rasa canggung tentu saja menghinggapi keduanya. Mengingat tempat ini pernah menjadi tempat yang paling tidak ingin didatangi Seokjin, dulu.

"Penjagamu adalah penguasa laut?" tanya Seokjin di sela kekagumannya terhadap apa yang ia lihat di depan mata saat ini. Hamparan pantai dengan pasir putih terlihat sangat menawan dari halaman atas Kastil besar ini.

Taehyung terkekeh, Seokjin tetaplah Seokjin yang akan selalu terpukau dengan alam. "Kau tahu itu. Poseidon dan keturunannya hanya mengabdi pada Origin keturunan Raja dan aku sangat bersyukur akan hal itu," tuturnya dengan senyum tipis.

Menjadi bagian dari kerjaan bukanlah hal mudah. Mengemban segala beban keluarga dan juga rakyat yang begitu banyak, menjadikan tanggung jawab yang selalu Taehyung pegang teguh itu harus selalu ada.

Pun ia menambahi, "bukankah manjadi dirimu juga menyenangkan. Kalian itu spesial."

"Hahaha, sebagian aku jawab iya. Dan sisanya kau tahu bahwa ras kami ada di ujung tanduk, bahkan bisa musnah kapan saja," papar Seokjin mengingat fakta yang sedang terjadi saat ini.

"Oleh sebab itu pernikahan putraku dan putrimu perlu dilakukan," bukan sekedar gurauan. Hal ini sudah Taehyung pikirkan dari lama.

"Kau benar, aku juga tidak tahu kapan aku akan kembali menjadi ruh dan penjaga semu," ujar Seokjin sembari menghela napas.

Kali ini tampak gusar. Tidak seperti ia yang menenangkan Jisoo tempo lalu saat istrinya itu tengah dilanda resah dan gundah.

Pun Taehyung menepuk punggung Seokjin pelan berusaha menenangkan teman lamanya itu. Ia tahu semua pikiran Seokjin saat ini, kalut.

"Mereka pasti bisa melakukannya nanti. Yang bisa kita lakukan hanya membantu dan memberi mereka dukungan besar," ucapnya menenangkan.

Hanya diam. Seokjin akhirnya tahu apa yang dirasakan istrinya tempo lalu. Semilir angin yang menerpa kulitnya kini berubah menjadi semakin dingin karena surya sudah hampir tenggelam. Juga dengan beberapa joki kuda yang membawa hewan kesatrianya masuk ke dalam kandang guna beristirahat dari latihan.

Dan semua penghuni Kastil tahu bahwa tamu Rajanya itu tidak biasa dan sungguh istimewa. Pun dengan pelayan yang tidak habis memuji kecantikan Jisoo. Wanita paruh baya itu tidak menua meski sudah memiliki dua anak yang hampir menikah.

Jennie yang tidak jauh berbeda pun tidak luput dari berbagai macam pujian yang ditunjukkan kepadanya walau ia sudah sering mendengar.

"Kerabat anda dan anda sama-sama memiliki visual yang sangat bagus, Yang Mulia." Puji salah satunya.

"Ah tidak perlu sampai seperti itu, ini hanya anugerah Tuhan yang kebetulan diberikan kepadaku," tutur Jisoo dengan senyum hangatnya sembari berjalan menyusuri lorong berdinding putih dan berhias batu marmer berwarna biru shafir di beberapa sisinya.

"Benar, kami hanya mendapatkannya saja dari para orang tua," tambah Jennie akhirnya.

"Baik Yang Mulia," ucap pelayan itu sembari tersenyum.

[i] YEONJI : Turns 7th [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang