⚠ Warning ⚠
"Komen yuk biar rame, terimakasih:)"
Ada yang masih melek kah?
Selamat membaca❤
______
" Yang bertemu bukan berarti jodoh, tapi jika sudah jodoh sudah pasti di pertemukan. Biar pun orang itu baru saling mengenal."
- Safa said -
______
Prok...prok...prok...
"Bagus ya berdua dua an!!"
Raina mendongak dan...
Plak!!
Hanum menampar Raina keras sampai wanita itu meringis kesakitan dan memegangi pipinya yang memerah. Dokter Haikal yang menyaksikan itu sedikit terkejut dengan Hanum yang menampar Raina tiba tiba.
"Terus aja godain laki laki!! Wanita haus kasih sayang!! Murahan!!" Maki Hanum.
Raina berdiri dari duduknya, ia sudah tidak bisa mengontrol emosi nya, Hanum sudah keterlaluan.
"Kamu keterlaluan Hanum!! Kakak gak pernah menginginkan perhatian dari lelaki mana pun!! Kamu salah paham!" Tegas Raina, matanya sudah berkaca kaca sekali kedip saja air mata itu jatuh.
Hanum tersenyum miring, "salah paham gimana?! Jelas gue lihat sendiri tadi, kalo lo bermesraan sama dokter itu!! Salah paham apa lagi?!!" Bentak Hanum. Raina terdiam pasrah, percuma ia menjelaskan dengan cara apapun, Hanum akan tetap dengan ambisinya.
"Maaf...jangan buat keributan di sini, ini rumah sakit." Lerai Dokter Haikal menghentikan perdebatan antara Hanum dan Raina.
"Raina, saya permisi dulu." Pamitnya pada Raina dan beralih pada Hanum, "dan untuk kamu, kamu hanya salah paham, saya tidak ada maksud untuk bermesraan dengan Raina, saya hanya ingin menolongnya, karena tadi dia hampir pingsan karena lelah menjaga Kakak kamu." Jelas Dokter Haikal sebelum benar benar pergi dari hadapan mereka.
"Sudah jelas bukan? Hanum...saya tidak mungkin menduakan Kakak kamu." Raina meraih tangan Hanum, namun di tepis kasar oleh adik iparnya itu.
"Bac*ot banget!! Heh inget ya! Gue gak akan pernah anggap lo sebagai Kakak ipar gue!! Gue bener bener gak rela jika lo bahagia sama Kak Hamdan!!" Ucap Hanum penuh penekanan, ia mendorong bahu Raina saat melewatinya.
Raina menjatuhkan dirinya ke kursi tunggu, ia menangkup kepalanya yang sedikit berat. Menangis tanpa suara di sana.
"Kenapa semua orang membenci ku?" Lirih Raina begitu pilu, tapi tiba tiba saja pundaknya di sentuh dan dengan segera Raina mendongak.
"Siapa yang benci sama kamu, hem?" Tanya Raihan yang lagi lagi mendengar perkataan Raina, ia menatap sang adik dengan iba. Begitu berat kah masalah yang di hadapi Raina sekarang?Pikirnya.
Raina tak menjawab, ia semakin terisak dan menumpahkan semuanya ke dalam pelukan Raihan, "sudah ya? Abang gak mau liat kamu nangis seperti ini." Raihan semakin mempererat pelukannya, ia mengusap punggung Raina yang bergetar.
"Apapun masalah yang sedang kamu hadapi sekarang, abang yakin kamu bisa! Abang tahu kamu wanita yang kuat." Ujar Raihan memberi semangat kepada adiknya yang sedang rapuh. Raina mengangguk pelan tanpa mau melepaskan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Raina (NEW VERSION)
ActionLengkap. (Revisi ke 2 menyusul) Harap follow akun author sebelum membaca. _________ Aku memang mencintainya, tapi berbeda dengan dirinya yang hanya menganggap ku seperti bencana. Cinta memang tak selamanya indah bukan? Pasti ada ujian yang harus k...