{Sudah revisi}
Assalamu'alaikum...
Jangan lupa Bismillah dulu yaw
Masih ada typo yang tebar pesona, mohon di maklumi🙏
Selamat membaca❤❤
.
.
.
._______________
"Farhan?" Betapa terkejutnya Hamdan saat melihat Farhan, apa Farhan mendengar semua pembicaraannya dengan Raina?
Farhan tersenyum getir, ia melangkah mendekati Hamdan dan Raina, "kenapa lo gak bilang kalo Raina wanita pilihan bokap lo?" Tanya Farhan setenang mungkin, tapi tidak bisa di pungkiri jika hati Farhan merasa sakit.
Hamdan tidak lantas menjawab, ia menatap Raina sebentar yang masih menangis di belakangnya, "kita bahas ini nanti, oh iya, kok lo bisa ada di sini? Bukannya lo ke Bandung?" Ucap Hamdan berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.
"Gue ke sini karena dapat kabar dari Raihan kalo Abinya masuk rumah sakit," Farhan menjawab dengan wajah datarnya, "gue tanya sekali lagi sama lo, apa Raina perempuan pilihan bokap lo?" Tekan Farhan, ia sedang menahan rasa gejolak di dadanya untuk tidak emosi.
"Iya, wanita itu Raina. Tapi gue gak bakal rebut Rain-
"Nikahin dia!" Potong Farhan cepat, wajahnya sama sekali tidak berekpresi, mau tidak mau, ia harus mengikhlaskan Raina untuk Hamdan. Karena sekarang yang di butuhkan Raina adalah Hamdan bukan dirinya.
Mata Hamdan sempurna membulat, "tapi lo?-
"Nikahin dia Dan, yang saat ini Raina butuhkan cuma lo, ini demi kebahagiaan Abinya Raina." Mohon Farhan, suaranya sedikit melirih, hatinya begitu tersayat.
"Cepat lo kasih tahu Safa, mungkin ini berat buat kalian, tapi percaya lah jika bukan Safa jodoh lo ya berarti Raina, buar gue yang mundur, lo lebih berhak." Farhan tersenyum tipis, ia menatap Raina sebentar yang juga sedang menatapnya sendu, setelah itu ia melenggang pergi dengan perasaan hampa.
"Bukan hanya Safa yang tersakiti, tapi Farhan juga, apa kamu tidak tahu jika dia mencintai mu?" Hamdan bertanya tanpa melihat wajah Raina. Wanita di sampingnya tak menjawab, hanya ada isak tangis yang terdengar. Hamdan menghembuskan nafasnya kasar lalu meninggalkan Raina sendiri.
"Astaghfirullahal'adzim.." lirih Raina, ia terduduk lemas di kursi rumah sakit. Raina kembali menangis, sungguh sekarang ia bimbang harus menerima perjodohannya atau tidak. Jika ia menerima perjodohan itu, maka bukan hati Safa yang ia sakiti tapi juga Farhan, namun jika tidak, ia akan mengeceeakan Abinya. Lantas, apa yang harus Raina lakukan sekarang?
Tanpa Raina sadari, sejak tadi ada dua pasang mata memerhatikannya dengan tatapan kebencian. Dengan langkah lebar serta tangan mengepal, Hanum menghampiri Raina yang tengah terduduk di kursi rumah sakit.
"Puas lo udah bikin Kak Farhan sakit hati?! Lo benar benar ga punya hati ya? Tega menghancurkan hati Kak Farhan dan juga menghancurkan hubungan kakak gue sama kak Safa!" Maki Hanum pertama, sontak membuat Raina mendongak.
"H-hanum, saya ga ber-
"Perempuan busuk!" Cecar Hanum lalu pergi dari hadapan Raina dengan amarahnya.
"Astaghfirullah...Ya Allah, mengapa semuanya jadi seperti ini?"
_________
Flashback on.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Raina (NEW VERSION)
AcciónLengkap. (Revisi ke 2 menyusul) Harap follow akun author sebelum membaca. _________ Aku memang mencintainya, tapi berbeda dengan dirinya yang hanya menganggap ku seperti bencana. Cinta memang tak selamanya indah bukan? Pasti ada ujian yang harus k...