Assalamu'alaikum everyone...
Spam komen dongg, biar rame:(
Selamat membaca🤍
.
.
.
________Raina menatap kosong bangunan yang menjulang di depannya, hari ini ia akan bertemu dengan Ummi nya di Kafe mereka. Raina akan menceritakan semua yang mengganjal di hati nya kepada Ummi hari ini.
"Rain." Raina menoleh dan mendapati Ummi di sana.
"Assalamu'alaikum Ummi." Ia mengecup punggung tangan Ummi dengan hormat dan tersenyum kepada beliau.
"Wa'alaikumussalam, ayo sayang, kita masuk."
Raina mengangguk dan mengikuti langkah Ummi.
"Sekarang apa yang mau kamu bicarakan? Apa ada masalah dengan Hamdan?" Tanya Ummi to the point setelah mereka duduk di salah satu kursi Kafe, Ummi dan Raina memilih duduk di dekat jendela agar lebih nyaman karena tempat nya cukup sepi.
"Ummi, akhir akhir ini Rain selalu kepikiran Aqila, apa dia baik baik saja? Kenapa dia tidak pernah menghubungi kita? Dan satu lagi, tentang kejadian itu...Rain tidak pernah melakukannya kan Mi?"
Ummi Raina sedikit tercengang mendapat pertanyaan dari putri nya, ia menatap Raina dan berujar, "kenapa tiba tiba kamu menanyakan itu semua? Apa kamu kembali mengingat masalah itu?"
"Entah lah Ummi, Rain saja tidak tahu trauma apa yang sebenarnya Rain alami? Ummi, Rain hanya takut mas Hamdan tahu dan salah paham..." Lirih Raina di akhir kata, ia menatap Ummi dengan mata yang kembali berlinang.
"Sutttt, jangan menangis, Ummi yakin Hamdan akan menerima kamu apa adanya, bukannya sekarang dia sudah mencintai mu? Jelas dia akan menerima semua masa lalu kamu sayang, kamu tidak perlu khawatir, karena semua yang terjadi pun, itu bukan kesalahan kamu." Ucap Ummi menenangkan Raina, beliau tidak mau sakit nya Raina kembali kumat jika harus memikirkan hal ini.
"Tapi Mi-
"Sudahlah Raina, kamu tidak perlu membahas itu lagi, Ummi janji sama kamu, Ummi akan selalu ada dan selalu mendukung kamu, oke?" Potong Ummi dengan cepat, Raina mengangguk dan mengusap air mata nya.
"Ummi, Rain gak bisa lama lama, ini udah sore, takutnya mas Hamdan keburu pulang, Rain pulang duluan gak papa kan?" Ucap Raina seraya melirik arloji nya yang sudah menunjukkan pukul 5 sore, sepertinya ia terlalu sore menemui Ummi jadi tidak bisa menikmati waktu terlalu lama dengan beliau.
"Iya sayang, gak papa, Ummi ngerti kok, kamu hati hati ya?"
Raina mengangguk dan mencium punggung tangan Ummi sebelum keluar dari Kafe, ia juga menyempatkan menemui Nasya sebentar.
_______
Setelah berhasil menghempas semua pikiran negatif yang sedari kemarin selalu menghantui nya, Raina memutuskan untuk menyibukkan diri dengan hal hal bermanfaat, seperti mengikuti kajian dan lain lain.
Tapi hari ini, ia akan mendatangi kantor Hamdan dan memberikan makan siang kepada suami nya itu. Ia jadi ingat saat pertama kali nya menginjakkan kaki di kantor besar itu, dirinya tidak di terima dengan baik oleh suaminya, tapi sekarang semuanya telah berubah.
"Selamat siang, Pak Hamdan nya ada?" Sapa Raina kepada resepsionis. Resepsionis itu tersenyum ramah dan menyapa balik Raina.
"Selamat siang Bu, Pak Hamdan nya ada, mau saya antar ke ruangannya?" Tawar resepsionis itu.
Raina menggeleng pelan, "tidak perlu, saya bisa ke sana sendiri. Kalau begitu saya permisi."
"Baik Bu, silahkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Raina (NEW VERSION)
AksiLengkap. (Revisi ke 2 menyusul) Harap follow akun author sebelum membaca. _________ Aku memang mencintainya, tapi berbeda dengan dirinya yang hanya menganggap ku seperti bencana. Cinta memang tak selamanya indah bukan? Pasti ada ujian yang harus k...