Assalamu'alaikum...
Btw, play music nya dlu kuy
Selamat membaca 🤍
.
.
.
__________Jam sudah menunjukkan angka 11 malam, tapi Hamdan belum juga kembali dari kantornya, sampai Raina sedikit kelelahan dan tertidur karena lama menunggu suami nya tersebut. Wanita itu tertidur di sofa ruang tamu dengan posisi duduk.
Tapi tidak lama dari itu, deru mobil milik Hamdan terdengar, laki laki itu kembali dengan wajah sayu dan keadaan yang benar benar kacau. Hamdan sedikit terkejut saat memasuki rumah karena melihat Raina yang sedang tertidur pulas di sofa.
"Dia menunggu ku?" Gumam Hamdan, ia menghembuskan nafasnya pelan dan menghampiri istrinya.
Entah apa yang sekarang Hamdan pikirkan, ia merasa tidak pantas menjadi suami Raina, dan ia juga tidak mengerti kenapa keluarga Raina tidak menceritakan masa lalu nya sama sekali kepadanya.
Hamdan menggendong tubuh istrinya menuju kamar dan membaringkan nya di atas kasur, lalu ia pergi begitu saja menuju ruang kerja nya. Hamdan hanya ingin menghindar dan meyakinkan dirinya untuk tidak percaya dengan kata kata Devan tadi siang sebelum ia berani menanyakan langsung kepada Raina tentang masa lalu nya. Mungkin tidak sekarang, tapi nanti saat kondisi Raina sudah membaik.
Pria itu membaringkan tubuhnya di sofa ruang kerja, ia menatap langit langit ruangan itu, mencoba untuk berfikir jernih akan semua yang terjadi. Karena sudah cukup lelah, Hamdan memejamkan matanya dan mulai tertidur.
Pukul 04.50 Raina terbangun, ia mengerjapkan penglihatannya dan melihat ke sekeliling.
"Ini di kamar? Mas Hamdan mana?" Gumamnya khas suara bangun tidur.
Raina mengibaskan selimut dan berjalan menuju kamar mandi untuk bersih bersih dan wudhu karena adzan shubuh sudah berkumandang beberapa menit yang lalu.
Setelah melaksanakan sholat shubuh sendiri, Raina keluar kamar, tapi ia tidak menemukan tanda tanda Hamdan ada di rumah, atau mungkin Hamdan pergi ke masjid komplek untuk menunaikan sholat shubuh berjamaah?
"Mungkin ke masjid kali ya? Tapi kok aku gak nyadar kalo semalem mas Hamdan pulang?" Monolog Raina, ia memutuskan untuk menyiapkan pakaian kantor Hamdan sebelum turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan.
Saat sedang sibuk memasak, suara langkah kaki dari pintu utama terdengar, membuat Raina terkesiap dan langsung menghampiri nya.
"Mas? Semalem Rain gak sadar loh kalo mas pulang, kayaknya semalem terlalu pulas deh tidurnya hehe." Ucap Raina setelah menjawab salam Hamdan. Hamdan hanya tersenyum tipis dan berkata, "saya mau siap siap ke kantor dulu." Lalu pergi begitu saja.
Raina menatap bingung kepergian Hamdan, tidak biasanya ia seperti itu. Karena tidak mau memikirkan hal yang tidak tidak, Raina memutuskan untuk melanjutkan masakannya.
Tapi di saat dia sedang fokus memasak, entah kenapa kepalanya terasa pening dan dia sedikit mual. Raina berhenti sejenak dan menarik nafasnya dalam dalam, tidak lama dari itu Hamdan turun dengan setelan kantornya, ia menghampiri Raina.
"Mas, sebentar ya biar Rain siapin dulu sarapannya." Ujar Raina dan segera menyajikan masakannya ke atas piring.
"Tidak usah, saya mau sarapan di kantor aja." Tolak Hamdan, membuat pergerakan tangan Raina terhenti dan menoleh ke arah nya.
"Kenapa? Kan Rain udah masakin ini buat mas, cuma tinggal menyajikannya ke piring, gak lama kok, mas sarapan di sini dulu ya?"
"Gak bisa Raina,saya harus ke kantor sekarang." Ucap Hamdan kekeuh dan pergi meninggalkan dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Raina (NEW VERSION)
ActionLengkap. (Revisi ke 2 menyusul) Harap follow akun author sebelum membaca. _________ Aku memang mencintainya, tapi berbeda dengan dirinya yang hanya menganggap ku seperti bencana. Cinta memang tak selamanya indah bukan? Pasti ada ujian yang harus k...