Assalamu'alaikum... Apa kabar kalian? Semoga selalu sehat yaa
Komen yuk, biar author nya semangat buat lanjutin cerita ini, jangan lupa vote juga yaa🤍
Selamat membaca
.
.
.
.
_______Setelah menunggu hampir setengah jam, akhirnya dokter kepercayaan keluarga Hamdan datang dan mulai memeriksa keadaan Raina serta menanyakan keluhan apa saja yang wanita itu rasakan.
"Gimana dok? Raina hamil kan?" Tanya Mama Hamdan tidak sabar. Hamdan hanya pasrah saja, bukannya ia tidak antusias mendengar ini, tapi ia hanya tidak mau berekspektasi tinggi dan akhirnya salah menyimpulkan.
"Dari gejala nya memang seperti tanda tanda kehamilan, tapi untuk memastikan lebih jelas bisa di cek menggunakan testpack." Jelas Dokter itu, Raina menatap Hamdan yang juga sedang menatap nya, Hamdan tahu ada kegelisahan di mata Raina saat ini, tapi ia berdoa apapun hasilnya nanti, semoga bisa menjadi yang terbaik.
"Apa di rumah ini ada yang menyediakan testpack kehamilan?" Tanya Dokter.
"Sepertinya tidak ada Dok, tapi Hamdan bisa membelinya di apotek, iya kan Dan?" Mama Hamdan lantas melirik putranya, Hamdan hanya diam mematung seperti orang bingung, dia? Membeli alat itu? Yang benar saja!
"T-tapi Ma, H-
"Udah, ga ada tapi tapian sekarang kamu ke apotek dan beli alat itu, cepet!" Potong Mama tidak mau di bantah, dan ya! Dengan pasrah Hamdan menurutinya.
Hamdan meruntuki diri sendiri karena tidak membawa Hanum ke tempat ini, ya, setidaknya jika ia membawa Hanum, ia akan menunggu di mobil saja dan menyuruh adik perempuannya itu yang membeli.
"Han, tolongin gue sekarang!" Ucap Hamdan pada pria di sebrang sana.
"Tolongin apa sih? Gue lagi sibuk! Lo juga kemana sih, belum dateng ke kantor, udah telat satu jam, mentang mentang anak bos bisa dateng seenaknya!"
Hamdan berdecak sebal mendengarnya, ia menarik nafas sekejap agar darahnya tidak naik dengan ocehan sahabatnya itu.
"Lo mau minta tolong apa? Buruan, gue ga ada waktu banyak nih!" Tanya Farhan lagi karena tidak mendapat jawaban dari Hamdan.
"Gue minta tolong buat beliin testpack." Ucap Hamdan setengah ragu, alih alih menolong, Farhan malah menghamburkan tawanya.
"Testpack? Buat siapa?" Tanya Farhan di sela sela tawanya.
"Ya buat istri gue lah! Buat siapa lagi." Ucap Hamdan sedikit kesal, sepertinya dia salah meminta tolong kepada orang ini.
"Ya elah Dan, yaudah sih beli aja sendiri, ya kali gue harus ke apotek terus beli alat gituan, nanti kalo di tanya buat siapa, gue harus jawab apa? Gue kan belum punya istri, yang ada malah di kira aneh aneh." Ujar Farhan menolak secara halus, Hamdan semakin frustasi mendengar nya, memang benar Farhan kadang kadang tidak bisa di andalkan.
"Udah ah! Gue mau lanjut kerja, semoga Raina beneran hamil ya, good luck buat lo hahaha." Setelah itu panggilan terputus secara sepihak, Hamdan lagi lagi hanya bisa berdecak sebal dengan sahabatnya itu.
Beberapa menit berpikir dan menunggu apotek itu sedikit sepi, akhirnya Hamdan memutuskan diri untuk turun dan beli sendiri alat kehamilan itu.
"Em, permisi, ada testpack?" Tanya Hamdan to the point.
"Mau yang kayak gimana mas?" Apoteker di depannya itu malah balik bertanya, ya mana Hamdan tau yang bagaimana?
"Yang kayak gimana aja mbak, semua jenis juga boleh." Ucap Hamdan agar ia bisa lebih cepat keluar dari tempat ini. Tanpa berpikir panjang apoteker itu menunjukkan semua jenis testpack yang ada, dan Hamdan langsung membeli semua nya dan ia segera meninggalkan tempat itu setelah membayar alat tes kehamilan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Cinta Raina (NEW VERSION)
AksiLengkap. (Revisi ke 2 menyusul) Harap follow akun author sebelum membaca. _________ Aku memang mencintainya, tapi berbeda dengan dirinya yang hanya menganggap ku seperti bencana. Cinta memang tak selamanya indah bukan? Pasti ada ujian yang harus k...