29. maaf

3.8K 230 84
                                    

Hayuk ramein:)

Selamat membaca ❤
.
.
.
__________

Byurr...

Tubuh Raina hilang keseimbangan, ia terjatuh ke kolam karena dorongan kuat dari Hanum. Sebisa mungkin Raina bersuara untuk meminta tolong, tapi dadanya terasa begitu sesak dan tubuhnya mulai terasa lemas, perlahan matanya tertutup, ia pasrah dan tubuhnya semakin tenggelam ke dasar kolam.

"Raina!!" Pekik Hamdan yang baru saja datang ke tempat kejadian, ia segera membuka sepatu dan jaketnya, lalu ikut menyelam untuk menyelamatkan istrinya.

Dari awal firasat Hamdan sudah tidak enak mengenai Raina, dan pada akhirnya ia menyusul Raina ke arah kolam, tapi ia malah di suguhkan dengan kejadian seperti ini.

Tangan kekarnya memeluk tubuh Raina yang sudah tak berdaya di dalam air, dengan segera Hamdan membawa tubuh istrinya ke tepi kolam.

"Astaghfirullah Raina...kenapa bisa begini? Apa yang terjadi??" Ucap Mama Hamdan panik dengan keadaan Raina yang basah kuyup. Semua keluarga berkumpul mengerumuni Raina yang tidak sadarkan diri.

"Raina? Bangun!! Saya mohon!" Hamdan menepuk nepuk pipi Raina, berharap istrinya itu masih bisa mendengarnya.

"Cek denyut nadi nya cepat!" Instruksi Papa Hamdan, putra sulungnya itu mengikuti dan mengecek denyut nadi Raina.

"Denyut nadi nya lemah Pa!!" Hamdan semakin panik, ia melakukan CPR untuk pertolongan pertama.

"Raina saya mohon bangun." Ucap nya seraya terus menekan dada Raina menggunakan tangannya.

Uhuk...uhuk...

"Alhamdulillah..." Lirih Hamdan saat istrinya sadar dari pingsan, ia mengusap punggung Raina pelan.

"Kamu tidak apa apa kan?" Tanya Hamdan penuh kekhawatiran, ia menyentuh pipi Raina seraya menatap istrinya itu cemas.

Raina hanya menggeleng, ia mengatur nafas yang masih terasa sesak, badannya masih lemas karena terlalu banyak menelan air kolam.

"Hanum!!"

Hamdan berdiri dan menatap adiknya tajam, Hanum hanya bergeming, pasti sebentar lagi ia akan mendapat amukan dari Kakaknya itu.

Plak..

"Apa yang kamu lakuin ke Raina huh?!! Kamu tahu! Kamu telah membahayakan nyawa nya Raina!! Apa kamu sadar itu Hanum?! Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk kepada Raina setelah ini?!" Bentak Hamdan penuh penekanan, Hanum menunduk, menyembunyikan genangan air mata yang siap tumpah.

"Karena Hanum benci sama dia!!! Hanum gak rela jika dia mendapat kasih sayang dari semua orang!!!!" Teriak Hanum, ia menangis sejadi jadinya di depan Hamdan.

"Udah cukup!! Hamdan, sebaiknya kamu bawa Raina ke ruang tamu." Sela tante Mia melerai keduanya.

"Dan kamu Hanum! Kamu sudah dewasa, gak seharusnya kamu melakukan hal seperti ini yang bisa membahayakan nyawa seseorang. Yang tante tahu, Hanum itu wanita lembut, tidak kasar, jangan hanya karena obsesi mu semata, kamu jadi seperti ini, num." Tutur Tante Mia panjang lebar, ia harap Hanum bisa mengerti dan merenungkan semua perkataan nya.

"Saya mau bawa Raina pulang." Kata Hamdan seraya menggendong Raina ala bridal style, ia berjalan meninggalkan keluarga nya dan melewati Hanum dengan tatapan kecewa, ia masih tidak menyangka jika Hanum setega itu menyelaka kan Raina.

Dalam gendongan Hamdan, Raina menatap wajah suaminya itu tak bisa berkata kata.

"Kenapa? Masih sesak? Apa kita mau ke rumah sakit saja, hm?" Tanya Hamdan lembut saat Raina tak kunjung mengalihkan tatapnya pada wajahnya.

Sebening Cinta Raina (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang