10.Keributan

2.8K 158 85
                                    

{Chap baru}

Assalamu'alaikum readers...

Selamat pagi and selamat sahur bagi yang sedang sahur xixi.

Jangan lupa vote dan komen ya guys..

Selamat membaca

.
.
.
_________

Hampir satu minggu setelah menikah, Raina masih tinggal di rumah Umminya. Jujur Raina belum siap meninggalkan rumah ini, banyak sekali kenangan di dalamnya, bukan cuma itu, Raina juga belum siap jika harus tinggal berdua bersama Hamdan, karena Raina takut jika Hamdan belum bisa menerimanya sebagai seorang istri.

Tapi hari ini, mau tidak mau Raina harus pergi dari rumah Umminya dan ikut kemana pun Hamdan pergi, meski suaminya itu belum bisa mencintainya, tapi sudah menjadi kewajiban untuk Raina menuruti permintaan Hamdan untuk tinggal di rumah barunya nanti.

Setelah berpamitan kepada Ummi dan juga Raihan, lantas Raina memasuki mobil Hamdan yang terpakir di halaman rumahnya. Hening, satu kata yang dapat mendeskripsikan keadaan semenjak mobil itu melaju. Tidak ada yang mau memulai pembicaraan, mereka sibuk dengan pikiran masing masing.

Raina menoleh sebentar ke arah Hamdan dan kembali memfokuskan matanya pada jalanan, "Rain ingin membicarakan sesuatu." Katanya membuka obrolan.

Tidak ada jawaban dari Hamdan, ia masih fokus menyetir dan sama sekali tidak berniat untuk membicarakan apapun dengan Raina.

"Ini soal kak Safa."

Citttt

Sontak ucapan Raina membuat Hamdan mengerem tiba tiba.

Hamdan berdecih, "tanyakan soal apa lagi? Perasaan? Sudah jelas jelas dia sakit hati!" Hamdan mendesis pelan dan kembali melajukan mobilnya.

"Rain rela jika Kak Safa menjadi madu Rain," ujar Raina yang lagi lagi membuat Hamdan terkejut.

"Jangan konyol Raina, walaupun saya memang tidak mencintai mu tapi saya fikir dua kali untuk melakukan hal itu." Tegas Hamdan dengan wajah datarnya, ia benar benar tidak habis fikir dengan ucapan Raina.

Raina menunduk, "tapi...ini sudah Rain fikirkan matang matang, jadi InsyaAllah Rain akan terima semuanya."

Hamdan tersenyum kecut dengan itu, "lebih baik saya menceraikan mu sekarang, dari pada harus poligami.  Sudahlah! Jangan membuat masalah baru lagi!" Tegas Hamdan, ia menghembuskan nafasnya gusar, kenapa Raina suka sekali membuat masalah, pikirnya.

"Maaf." Raina menunduk dalam, apa ia mampu menjalani semuanya sekarang? Menikah dengan Hamdan yang sama sekali tidak menginginkannya?

_________

Beberapa menit perjalanan dalam suasanya hening, akhirnya Raina dan Hamdan sudah sampai di tempat yang mereka tuju. Rumah orang tua Hamdan tepatnya, mereka akan tinggal beberapa hari di sana karena rumah yang akan di tempati Raina dan Hamdan sedang di renovasi sebentar.

"Assalamu'alaikum..." salam Raina dan Hamdan bersamaan. Tidak lama dari itu pintu rumah terbuka, dan dengan senang Mama Hamdan menyambut Raina.

Sebening Cinta Raina (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang