I'M YOUR MAN (HunKai Ver)

3

I'M YOUR MAN

HunKai Version

Warning : TYPO, TYPO, BL, BL, Mpreg

Vampire, Romance, Action

Previous

"Tenang saja, tidak akan ada apapun yang bisa menyakitimu di sini, mengenai hantu, bukankah aku sebenarnya hantu? Tidak ada manusia biasa berusia lima ratus tahun." Ujar Sehun.

Jongin terlihat semakin cemas.

"Maaf jika ucapanku tidak membantumu sama sekali."

"Apa aku benar-benar berusia dua puluh enam tahun? Atau aku lebih tua dari itu?"

"Kau masih dua puluh enam tahun, kau masih bayi di dunia vampire, tapi hari ini ketika darah purebloodmu aktif kau mendapatkan kehidupan abadimu. Kau tidak akan menua atau mati. Membeku di usia dua puluh enam tahun."

Manusia ingin terus hidup, ingin terus muda, tapi membayangkan sebuah perjalanan tanpa akhir ternyata menakutkan. Jongin membayangkan orang-orang yang dia sayangi menua dan meninggal, lalu dirinya akan terus seperti ini, selamanya.

"Apa kau pernah ingin mati?" Jongin tiba-tiba melempar pertanyaan yang bahkan tidak dimengerti oleh dirinya sendiri.

"Berulang kali. Ayo, kita sudah ditunggu." Ucap Sehun.

Jongin menarik nafas dalam untuk menenangkan detak jantungnya, para vampire akan terganggu dengan suara detak jantung. Jongin keluar dari mobil menutup pintu tergesa dan berlari mengejar Sehun. Berada di tengah pemakaman membuatnya tidak nyaman, perasaan yang sama sejak dulu. Apakah itu berarti dia masih manusia biasa?

Jongin melihat ada dua orang menunggu mereka di teras luas rumah, mereka memakai stelan gaun dan jas hitam seperti orang-orang yang tengah berada di upacara kematian. Mereka terlihat cantik dan tampan tanpa cela.

TIGA

"Perkenalkan dia kakak perempuanku dan kakak laki-lakiku, Suho hyung dan Suzy Noona."

Jongin mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. "Kim Jongin."

Suho yang pertama menyambut tangan Jongin, tersenyum ramah. "Halo Jongin senang bertemu denganmu." Ucap Suho.

Jongin sempat terkejut dengan tangan dingin Suho. Seharusnya dia tidak usah kaget, vampire memang memiliki suhu tubuh yang rendah seperti mereka baru saja menggenggam bongkahan es.

"Senang bertemu denganmu Jongin." Suzy menyambut tangan Jongin setelah Suho. "Kita mulai saja sekarang, Jongin ikut aku."

Jongin mengangguk pelan, Suzy memimpin jalan diikuti oleh Jongin kemudian kedua saudaranya. Dinding bercat merah, lorong panjang, langit-langit dengan lukisan indah, jendela-jendela yang berbentuk seperti jendela gereja. Lukisan-lukisan foto leluhur tertempel pada dinding. Lampu-lampu gantung kristal dan lilin digantung berselang-seling. Jongin bertanya-tanya apakah semua vampire memiliki rumah besar kastil seperti ini atau hanya sebagaian saja. Secara umum vampire kaya raya, mereka punya waktu tidak terbatas untuk mengumpulkan kekayaan bahkan dengan pekerjaan kasarpun.

Jongin mengikuti langkah kaki kakak perempuan Sehun, mereka menaiki tangga lebar menuju lantai dua. Di balik pintu kembar bernuansa kuno berwarna cokelat muda, ada ruangan yang terlihat seperti laboratorium modern. Jongin menatap Sehun, dia ingin bertanya apakah dua saudaranya bisa dipercaya untuk menyembunyikan rahasia. Sehun belum membahas banyak hal tentang kedua saudara dan keluarganya, bahkan nyaris tidak membahas apapun.

"Duduklah, aku akan mengambil sedikit darahmu. Dengan ini, kau tidak perlu repot-repot mencari silsilah keluargamu, semua akan terjawab hanya dengan sample darah." Ucap Suzy.