•••10•••

2.5K 130 1
                                    

🥀🥀🥀

Suara motor saling bersahut-sahutan memecah keheningan di sekitar warung engkong, engkong yang berada didalam hanya bisa menggeleng melihat kelakuan anak-anak muda seperti meraka, untung saja lokasi warung engkong jauh dari pemukiman padat penduduk, kalau enak pasti sudah ditegur sama warga sekitar.

Satu persatu dari mereka mulai turun dan langsung masuk kedalam warung, warung engkong tidak terlalu besar, tapi karna dimodif oleh mereka jadilah warung engkong seperti cafe banyak tempat duduk disetiap bagianya, ada meja yang di letakan khusus untuk tempat mereka rapat, bahkan waktu pertama kali merekalah yang membangun itu semua, dengan modal sendiri tentunya. Bagi engkong yang sudah tak muda lagi, mereka semua sudah bagikan cucu yang menemaninya di usia senjanya ini.

"Assalamualaikum engkong, Agam yang ganteng datang nih," ujar Agam berisik.

Engkong yang tengah membersihkan meja hanya menggeleng melihat tingkah Agam yang menurutnya rada kurang waras.

"Waalaikumsalam."

"Elu dateng-dateng langsung rusuh yaa gam, kasian kuping engkong bisa budek dengar suara lo," ujar Daffa menghina Agam.

"Iri bilang bos."

"Najis iri sama lo."

"Oia Kong, pesen mie kuah dua ya kong, satunya ngga pedes, antar ke samping aja" ujar Zahir yang baru dateng

"Oke nak Zahir, pesanan segera di buatkan," jawab engkong semangat. Walaupun sudah tua, tapi jiwa engkong masih muda, mungkin karna lingkunganya muda semua, jadi kebawa deh mudanya

"Buat siapa hir ?" tanya Davie penasaran, pasalnya ia sangat tau jika Zahir tak makan mie instan.

"Nara sama Kaila," jawab Zahir.

Zahir langsung keluar menemui adik dan gebetannya, asik gebetan. Agam dan Adnan yang mendengar nama Nara langsung berdiri dan ikut menyusul Zahir kebagian samping warung engkong.

Warung engkong memang cukup luas, mereka bahkan sampai membagi sekat. Bagian belakang buat anak-anak kalau mau santai-santai, kayak bakar-bakar atau mau menenangkan diri, soalnya dibelakang ada empang punya engkong, trus juga ada pohon buah-buahan yang di tanam langsung oleh engkong.

"Haii Nara, udah lama datengnya?" tanya Agam basa-basi.

Agam dan Adnan langsung mengisis tepat disisi Nara, Nara yang tengah minum hampir tersedak akrna kaget dengan kemunculan mereka.

"Ehh Agam, belum lama nih," jawab Nara seadanya.

"Apa lo?" tanya Sherly melotot saat Agam ketauan menatapnya.

"Galak banget lo, jomblo seumur idup baru tau rasa," cibir Agam tak kalah juteknya.

"Sherly emang udah jomblo seumur hidup kok."

Krik-krik-krik-krik

Mereka saling lirik kemudian menatap Kaila bingung, Kaila yang merasa di tatap pun ikut bingung.

"Kenapa pada liatin gue gitu ? ada yang salah?" tanyanya heran.

"Goblok." Agam bergumam pelan, tapi masih tentu saja masih dapat didengar Kaila.

Tak Tepat WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang