Disaat jam istirahat, beberapa murid mengerumuni meja Rio yang sebangku dengan Jenno, mereka ingin berkenalan dengan cucu sang pemilik sekolah, jadi usaha Rio menutupi nama marga nya pun sia-sia sudah.
"Hey Rose, apa kamu juga tak ingin berkenalan dengan murid baru itu?" Tanya Jaehyun menyenggol bahu Rose dengan bahu nya.
"Aku tidak tertarik" jawab Rose acuh.
"Siapa tahu dia yang tertarik pada mu" goda Jaehyun terkekeh.
"Tapi aku tidak, dia jauh dari type idealku" remeh Rose.
"Jangan terlalu membencinya, nanti kamu akan berbalik jadi mencintai nya" Jaehyun mengingatkan sahabatnya itu.
"Aku tidak membencinya, aku hanya tidak menyukai sifat manja nya" Rose membela diri.
"Oh, jika begitu, berarti kamu menyukai orang nya?" Goda Jaehyun.
"Tidak begitu aaarrgghh. . . Diamlah Jaehyun" kesal Rose yang gagal memberi penjelasan pada Jaehyun karena terus menggoda nya, Rose lalu berdiri menuju ke kantin sendirian, meninggalkan Jaehyun yang terbahak-bahak.
"Hey, Rio kan?" Tanya Jaehyun saat melewati bangku teman baru nya itu, mencoba akrab.
"Ne" jawab Rio tersenyum ramah.
"Mau ke kantin dengan ku?" Tawar nya.
"Tidak, Rio akan ke kantin dengan ku" Jenno lah yang menjawab, dia tak suka pada Jaehyun, Rio pun jadi canggung.
"Oh, okey" balas Jaehyun menggedikan kedua bahu nya acuh, dia lalu menyusul Rose ke kantin.
Rio pun juga ke kantin bersama Jenno, mereka duduk berdua, memesan makanan masing-masing, lalu seorang gadis masuk ke kantin sambil membaca kertas ditangan nya.
"Krys" panggil Jenno, sang pemilik nama mendongak mencari sumber suara, senyum nya mengembang, lalu menghampiri meja Jenno.
"Kenalkan, dia murid baru di sekolah kita, Jung Limario" ujar Jenno mengenalkan Rio pada gadis tadi.
"Hallo, aku Rio" sapa Rio mengulurkan tangan kanan nya.
"Krystal" jawab sang gadis tersenyum simpul.
"Krystal adalah president kesiswaan, jadi ia memakai seragam yang berbeda dengan kita" terang Jenno, Rio mengangguk paham.
"Dan ini tahun terakhirnya sebagai president kesiswaan, tiga kali dia terpilih karena prestasinya tak ada yang mengalahkan" puji Jenno setinggi langit.
"Jenno hanya mengada-ada, jangan dengar bualan nya" balas Krystal malu-malu, Rio sendiri hanya tersenyum menanggapi omongan Jenno dan Krystal yang meski berbeda kelas tapi mereka bersahabat, Jaehyun menatap remeh ke arah meja Rio, mulut nya mencibir menirukan gaya bicara Jenno, Rose sendiri hanya terus memperhatikan Rio dengan dingin, meski rasa malu bersarang di hatinya atas kejadian tadi.
Keesokan hari nya pada jam olah raga, mister Eunhyuk tidak bisa mengajar, jadi murid-murid dibiarkan bebas bermain dengan fasilitas yang ada, setelah berganti baju olah raga, Jaehyun mendatangi Rio dengan raket dikedua tangan nya.
"Rio-yaa" panggil Jaehyun berlari kecil menghampiri Rio, yang dipanggil menoleh, tersenyum lebar.
"Ne Jaehyun-ahh" jawab Rio
"Ayo bermain bulu tangkis denganku" ajak Jaehyun
"Tidak, Rio akan bermain basket denganku" sahut Jenno yang tiba-tiba datang membawa bola berwarna orange, lalu menarik tangan kiri Rio.
"Mianhae Jaehyun-ahh" lirih Rio tanpa di dengar Jenno karena dia menoleh ke belakang pada Jaehyun yang mengangguk mengerti.
Jaehyun pun mendekati Rose dengan wajah putus asa nya, sahabat nya itu terkekeh mengejek.
"Nice try Jaehyun-ahh" goda nya.
"Aku mendekatinya untuk mu" balas Jaehyun.
"Percuma, he's not my type" jawab Rose bohong, karena sejujur nya ia mengagumi fisik Rio yang good looking, dan nyaris sempurna,
Rose dan Jaehyun pun akhirnya hanya duduk dan melihat siswa siswi yang lain bermain, mereka fokus melihat Rio yang bermain basket dengan Jenno, keringat yang bercucuran membuat nya terlihat sexy dan hilang kesan manja nya, jantung Rose berdebar aneh, dan tak biasa, saat pikiran nya tengah bergulat dengan jantung nya, kini hatinya ikut berulah, berdesir lirih ketika menatap Rio yang sedang berjongkok membetulkan ikatan tali sepatu nya.
"Shit" umpat Rose melihat wajah samping Rio yang akhirnya membuat ia terjatuh, karena meski ia mengumpat, nyata nya Rose enggan mengalihkan tatapan nya dari Rio.
Selesai jam olah raga, Rio menemui kepala sekolah.
Tok. . . Tok. . . Tok. . .
"Masuk"
Ceklek
"Rio" kaget Irene melihat peluh yang membasahi tubuh keponakan nya itu.
"Aunty, Rio ingin mandi" adu nya manja, Irene terkekeh lucu mendengar aduan keponakan nya itu yang sangat sulit diminta untuk memanggil miss jika disekolahan.
"Baiklah, ayo, mandi di dalam" Irene menggiring keponakan itu ke dalam kamar mandi pribadi di ruangan nya.
Dan tepat setelah selesai mandi dan merapikan kembali seragam nya, Rio pun masuk ke kelas nya, dan duduk di bangku depan nya Rose.
Set
Gerakan Rio mampu menguarkan aroma parfum nya yang segar dan sporty, Rose terpejam menikmati harum nya pria di depan nya itu.
"Rosie, kamu mengantuk?" Tegur Jaehyun, Rose gelagapan salah tingkah karena ia sedang terbuai oleh aroma tubuh Rio yang memabuk kan nya itu.
"Ti-tidak" gugup nya takut Jaehyun akan mengetahui jika ia menikmati parfum Rio.
"Ada apa dengan jantung dan hati ku?" Batin Rose bertanya.
"Tak mungkin aku terpesona pada nya" elak Rose
"Rosie" tegur Miss Hyo yang sedang mengajar kelas Rio, semua murid menoleh menatap Rose, kecuali Rio.
"Saya perhatikan dari tadi anda melamun dan tak mendengar penjelasan saya, silahkan keluar jika tidak mau mengikuti mata pelajaran sejarah Korea" dingin Miss Hyo.
"Mianhae miss" lirih Rose menunduk kesal dan marah karena merasa selalu di permalukan di depan Rio.
#TBC
Besok minggi up 3x boleh tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, And My Luck, They Came From Pain
FanfictionRosseane Park, gadis tomboy akut, banyak tingkah dan gaya, hyper aktif, yang jatuh cinta pada Limario, pemuda kalem, manja, cool, dan polos, bagaimana cara Rose menaklukan dan membuat Rio jatuh bertekuk lutut padanya? simak saja ceritanya.