23. Plan

1K 198 54
                                    

Rio keluar dari kamar mandi, dan masih mendapati Jennie yang malah berebah diatas kasur sambil memainkan ponsel nya, Rio pun menyusul dengan duduk ditepi kasur, tepat di dekat kaki Jennie, noona nya itu meletakan ponsel nya, lalu ikut duduk disamping kiri Rio.

"Aku telah mendengar cerita tentang Rose hari ini. . . " ucap Rio menggantung, Jennie masih terdiam menunggu Rio melanjutkan cerita nya, pemuda itu menatap lurus kearah tv yang menyala dikamar nya meski tak benar-benar serius menonton nya.

"Rasanya aku ingin kembali pada nya, dan menghapus air mata di wajah cantiknya itu" lirih nya.

"Air mata yang keluar karena ulah ku, jadi aku harus mempertanggung jawabkan nya bukan, hatiku sakit mendengar orang yang ku cintai menangis" lanjut nya dengan suara bergetar, karena Rio masihlah sangat mencintai Rose, wajar jika ia terus kepikiran nasib mantan kekasih nya itu, Jennie yang mendengar curahan hati Rio pun ikut merasa iba.



"Noona aku harus bagaimana?" Adu Rio yang memang baru pertama kali jatuh cinta dan berkencan.


Keesokan hari nya

Rose sedang duduk sendirian di kantin, dia nampak begitu gelisah.



"Hi Rosie" suara yang cukup ia kenali menyapa pendengaran nya, Rose menoleh acuh pada si penyapa, nampak Rio berdiri sambil menegang dua botol minuman dingin ditangan kiri dan kanan nya.


"Ini untukmu" ujar Rio menyodorkan minuman ditangan kanan nya.



"Kemana Jaehyun?" Tanya Rio sambil mendudukan pantatnya di kursi yang berada tepat di hadapan Rose, yang ditanya hanya menggedikan kedua bahu nya, sementara yang ditanyakan mengintip dari balik jendela.



"Goodboy, masuk perangkap kamu Rio" batin Jaehyun.




"Sepertinya kamu tidak suka dengan kehadiranku disini" lirih Rio, dia kemudian berdiri hendak bersiap pergi.



"T-tunggu" tahan Rose menggenggam tangan kanan Rio, dengan wajah gelisah nya.




"Bukan begitu, aku hanya tak tahu harus bersikap bagaimana denganmu sekarang" jawab Rose menunduk, Rio tersenyum menatap tangan nya yang ditahan oleh Rose.




"Kita kembali lagi seperti dulu ne, soal mommy, jangan dipikirkan, kita pasti akan menemukan solusinya" kata Rio sambil mengusap rambut Rose yang ingin menangis sekarang rasa nya, karena sebentar lagi, ia akan mengeksekusi Rio, Rose mengangguk lirih.



Sepulang sekolah, Rio menggenggam tangan kanan Rose menyusuri lorong kelas.


"Kita mau kemana?" Tanya Rose bingung.



"Ikut saja" jawab Rio tersenyum pada Rose, sementara di luar sekolah, Jennie dan Jisoo sedang menunggu Rio, lengkap dengan beberapa bodyguard nya.

"Ikut saja" jawab Rio tersenyum pada Rose, sementara di luar sekolah, Jennie dan Jisoo sedang menunggu Rio, lengkap dengan beberapa bodyguard nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Love, And My Luck, They Came From PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang