32. Bahagia Dengan Mu

2K 207 24
                                    

Pergumulan yang nyaris semalaman mereka lakukan, membuat tubuh keduanya diserang rasa lelah yang sangat, tanpa sempat mereka memakai baju kembali, kedua nya terlelap begitu pulas ditengah badai salju yang melanda Busan.

Sampai pagi pun menjelang, rose terbangun lebih dahulu, dia tersenyum menatap Rio yang meski tidur lelap masihlah terlihat menawan.

Cup

"Morning oppa" ucap Rose tersenyum sendiri telah mencuri cium dari Rio, dia memakai kembali baju nya semalam, lalu mulai berjalan ke dapur yang tak jauh dari ranjang nya, hanya terpisah sofa dan meja makan dengan bangku nya, lalu mulai menyiapkan menu sarapan untuk nya sendiri dan juga untuk Rio.

Rose menyiapkan roti panggang, telur mata sapi dan beberapa lembar daging bacon, sambil menyalakan musik dari ponselnya, sesekali bibir tipis nya itu ikut menggumamkan lirik lagu nya.

Alunan musik yang begitu ringan, disertai aroma yang menggugah selera, ternyata mampu mengusik seorang Rio, ia pun mulai terjaga, lalu melirik kearah sumber suara di mana ia melihat Rose tengah menghidangkan sarapan yang sudah selesai dimasak, serta menyiapkan teh hangat sebagai teman nya menikmati pagi, meski salju masih turun tapi itu tak sederas semalam.

Rio kemudian memakai baju nya yang berserakan dilantai, menghampiri Rose dengan langkah mengendap.


Hap


Rose nyaris berteriak karena saking kaget nya, dengan tingkah Rio yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Morning honey" sapa Rio mengecup pipi kanan Rose sambil melingkarkan kedua lengan kokohnya dipinggang sang gadis.

"Morning too oppa, sarapan kita sudah siap" balas Rose dengan tangan kanan yang membelai rahang Rio, dan tangan kirinya mengusap-usap lengan Rio.

"Aku ingin sarapan ini dulu" Rio memutar tubuh Rose dan menaikan nya diatas meja yang menyatu dengan wastafel disamping nya.

Rio menempatkan tubuhnya diantara kedua paha Rose, gadis itu spontan merelingkarkan lengan nya dibahu Rio dan pria itu pun mencium bibir kekasih nya.

Cup

Muach. . .

Rio membawa tubuh kekasihnya tanpa melepas pagutan bibir mereka menuju ke meja makan, untuk sarapan bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio membawa tubuh kekasihnya tanpa melepas pagutan bibir mereka menuju ke meja makan, untuk sarapan bersama.

Rio membawa tubuh kekasihnya tanpa melepas pagutan bibir mereka menuju ke meja makan, untuk sarapan bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Love, And My Luck, They Came From PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang